Kementerian LHK Temukan 89 Hotspot di Indonesia, Terbanyak di Kalimantan Timur (Selasa, 7 Januari 2025)

1
Irfan Fadhlurrahman 07/01/2025 11:43 WIB
Image Loader
Memuat...
10 Provinsi dengan Jumlah Hotspot Terbanyak di Indonesia 24 Jam Terakhir
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Berdasarkan sistem pemantauan kebakaran hutan dan lahan SiPongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemantauan 24 jam terakhir menunjukkan ada 89 titik panas (hotspot) terdeteksi di Indonesia. Jumlah titik panas ini berkurang 61 titik dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Data tersebut merupakan hasil pencitraan satelit Terra/Aqua, SNPP, dan NOAA yang diakses pada Selasa (7/1/2025) pukul 11.43 WIB. Dari 89 titik panas terdeteksi, 82 titik skala sedang dan 7 titik skala rendah.

Tingkat kepercayaan hotspot terbagi menjadi 3 skala. Skala rendah memiliki rentang 0 - 29, skala sedang 30 - 79, dan skala tinggi 80 - 100. Semakin tinggi tingkat kepercayaan hotspot, semakin tinggi juga kemungkinan wilayah tertentu terjadi kebakaran hutan dan lahan.

(Baca: Kalimantan Barat Hasilkan Emisi CO2 dari Karhutla Terbanyak sampai Juli 2023)

Titik panas terdeteksi paling banyak berada di Kalimantan Timur sebanyak 17 titik. Maluku Utara menempati posisi kedua jumlah titik panas terbanyak dengan 13 titik. Sulawesi Tengah berada di posisi ketiga sebanyak 12 titik panas.

Sebanyak 8 titik panas terdeteksi di Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah menyusul dengan 7 titik panas, serta Kalimantan Barat dan Jawa Barat masing-masing memiliki 7 dan 5 titik panas terdeteksi.

Titik panas merupakan titik koordinat suatu daerah yang memiliki temperatur permukaan lebih tinggi dibandingkan sekitarnya, dan bukan jumlah kejadian kebakaran hutan dan lahan.

Namun, banyaknya jumlah titik panas dan bergerombol pada suatu wilayah mengindikasikan adanya kejadian kebakaran hutan dan lahan. Artinya, data titik panas hasil deteksi satelit penginderaan jauh masih paling efektif dalam memantau kebakaran hutan dan lahan untuk wilayah yang luas.

(Baca: 55 Bencana Terjadi pada Tengah September 2023, Karhutla Mendominasi)

Data Populer

Lihat Semua