Pengeluaran untuk kecantikan di Kabupaten Gayo Lues menunjukkan angka Rp34.375 per kapita/bulan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini mengalami sedikit pertumbuhan sebesar 1,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Walaupun ada sedikit peningkatan, pengeluaran kecantikan di Gayo Lues masih berada di bawah angka tahun 2022 sebesar Rp43.074.
Secara historis, pengeluaran kecantikan di Gayo Lues mengalami fluktuasi. Pada tahun 2019 terjadi pertumbuhan cukup baik hingga 21 persen, namun sempat menurun tajam turun 19.7 persen pada tahun 2020. Tahun 2021 menjadi tahun pertumbuhan tertinggi, dengan kenaikan mencapai 54.1 persen, diikuti dengan pertumbuhan 8 persen pada tahun 2022. Sayangnya, tahun 2023 kembali mengalami penurunan turun 21.2 persen.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Angola 2015 - 2024)
Pengeluaran untuk kecantikan di Gayo Lues merupakan bagian kecil dari total pengeluaran masyarakat. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp217.436, sedangkan untuk makanan jadi sebesar Rp213.882. Pengeluaran untuk perawatan sendiri mencapai Rp58.504, dan untuk rokok serta tembakau sebesar Rp139.532. Ini menunjukkan bahwa pengeluaran untuk kebutuhan dasar dan gaya hidup lain masih mendominasi anggaran masyarakat dibandingkan dengan kecantikan.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Aceh, Gayo Lues berada di peringkat ke-12 dalam pengeluaran untuk kecantikan pada tahun 2024. Kota Banda Aceh menempati urutan pertama dengan pengeluaran mencapai Rp105.289, diikuti Kota Sabang dengan Rp86.030. Secara nasional, Gayo Lues berada di peringkat ke-236.
Beberapa kabupaten/kota lain di Aceh menunjukkan perbedaan signifikan dalam pengeluaran kecantikan. Kota Banda Aceh mencatat pengeluaran sebesar Rp105.289 dengan pertumbuhan 26.8 persen, Kota Sabang sebesar Rp86.030 dengan pertumbuhan 25.6 persen, dan Kota Lhokseumawe sebesar Rp65.061 dengan pertumbuhan 21 persen. Kabupaten Aceh Tengah mencatat pengeluaran Rp45.058 dengan pertumbuhan 39.2 persen, sedangkan Kota Langsa mengalami penurunan pertumbuhan hingga 27.9 persen dengan nilai Rp44.051.
(Baca: Statistik Produksi Padi Bulanan Periode 2018-2024)
Kota Banda Aceh
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Banda Aceh mencapai Rp1.371.277 pada tahun 2024, meningkat 5.8 persen dari tahun sebelumnya. Dengan angka ini, Banda Aceh menduduki peringkat pertama se-Provinsi Aceh. Hal ini mencerminkan tingginya konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa non-makanan.
Kota Lhokseumawe
Di Kota Lhokseumawe, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan makanan mencapai Rp798.985. Angka ini menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 35.1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menempatkan Lhokseumawe pada peringkat ke-8 di antara kabupaten/kota di Aceh dalam hal pengeluaran untuk makanan. Tingginya pertumbuhan menunjukkan perubahan pola konsumsi atau peningkatan pendapatan masyarakat.
Kabupaten Nagan Raya
Kabupaten Nagan Raya mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp1.120.129 pada tahun 2024. Angka ini menempatkan Nagan Raya di urutan pertama se-Provinsi Aceh. Namun, terjadi penurunan yang cukup signifikan dalam total pengeluaran makanan dan non-makanan turun 15.1 persen.
Kabupaten Bener Meriah
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk bukan makanan di Kabupaten Bener Meriah menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 34.6 persen, mencapai Rp716.407 pada tahun 2024. Namun demikian, total pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan mengalami sedikit kenaikan dengan pertumbuhan hanya 2.8 persen. Kondisi ini menempatkan Bener Meriah di posisi keempat se-Aceh.