Litbang Kompas menggelar survei persepsi publik tentang kesejahteraan petani beras di Indonesia.
Hasilnya, 64,2% responden menilai bahwa sebagian besar petani beras masih tergolong miskin.
Di sisi lain, ada 32,9% responden yang menilai petani beras umumnya sudah hidup berkecukupan, 1,8% responden menilai sudah sejahtera, dan 1,1% tidak tahu.
"Hanya satu dari tiga responden yang menganggap sebagian besar petani sudah hidup berkecukupan," tulis Peneliti Litbang Kompas Yohanes Mega dalam laporannya, Rabu (5/3/2024).
Responden juga ditanyai perihal upaya apa yang dapat dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani beras.
Temuannya, sebanyak 40,7% responden menilai pemerintah perlu memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi.
Lalu 26,5% responden menyarankan pemerintah memberi bantuan sarana dan prasarana pertanian, seperti peralatan dan mesin.
Kemudian 18,6% responden menilai perlu ada bantuan modal berupa uang, dan 10% berpendapat pemerintah harus membatasi produk beras impor.
Survei Litbang Kompas ini melibatkan 512 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi Indonesia.
Pengambilan data dilakukan pada 26-28 Februari 2024 melalui wawancara telepon. Toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar 4,33% dan tingkat kepercayaan 95%, dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
(Baca: Banyak Petani Milenial Indonesia Belum Gunakan Teknologi Digital)