Kemenkumham Dorong Legalisasi Wirausaha Sosial, Sektor Apa Paling Banyak di RI?

Ekonomi & Makro
1
Cindy Mutia Annur 15/10/2023 19:37 WIB
Proporsi Pelaku Usaha Sosial/Social Enterprise di Indonesia Berdasarkan Sektor (Oktober 2023)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Ditjen AHU) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) tengah mendorong legalisasi wirausaha sosial alias social enterprise di Indonesia. Tujuannya agar wirausaha sosial di Tanah Air bisa mendapatkan insentif hingga fasilitas-fasilitas lain untuk pengembangan usaha.

Direktur Jenderal AHU Kemenkumham Cahyo R Muzhar mengatakan, di negara dengan para wirausaha sosial yang sudah memiliki badan hukum, membuat mereka mendapatkan insentif dan fasilitas yang berbeda dari perusahaan umumnya.

Cahyo menambahkan, di Indonesia sebenarnya sudah ada perusahaan yang mendeklarasikan sebagai social enterprise. “Melihat tren ini, Ditjen AHU mencoba bagaimana social enterprise bisa dilegalkan,” kata Cahyo dilansir dari Katadata.co.id, Rabu (11/10/2023).

Apalagi, Cahyo melanjutkan, wirausaha sosial memiliki tujuan untuk mengatasi sejumlah permasalahan sosial seperti kemanusiaan, pendidikan, hingga kesehatan. Tak hanya berorientasi profit, sebagian keuntungan bentuk usaha ini juga dialokasikan untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut. 

Di sisi lain, Cahyo mengatakan banyak investor asing yang tertarik untuk berinvestasi pada pelaku social enterprise, namun entitas hukumnya belum ada di Indonesia. “Kita melihat tren usaha di dunia, di banyak negara terutama negara maju sudah banyak entitas social enterprise yang sejalan dengan funder (penyandang dana) yang ingin menginvestasikan ke social enterprise,” kata Cahyo.

Maka dari itu, ia melanjutkan, Ditjen AHU Kemenkumham mendorong perumusan format anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD ART) bekerja sama dengan kementerian dan lembaga terkait. Landasannya yakni Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 2 Tahun 2022 tentang Pengembangan Kewirausahaan Nasional Tahun 2021-2024.

“Kalau suatu perusahaan deklarasi sebagai social enterprise, apa dasarnya dan kriterianya? Nah, yang kita lakukan adalah membuat format AD-ART khusus untuk social enterprise,” kata dia.

(Baca: Wirausaha Sosial Indonesia Semakin Menjamur, Bagaimana Pendapatannya?)

Ragam Sektor Social Enterprise di Indonesia

Terlepas dari hal itu, apa saja ragam sektor social enterprise yang telah ada di Indonesia?

Menurut data Platform Usaha Sosial (PLUS), ekonomi kreatif merupakan sektor dengan proporsi social enterprise terbanyak di Indonesia per Oktober 2023. Proporsinya mencapai 20,8% dari total wiurausaha sosial, terbesar di antara sektor lainnya.

Sektor dengan social enterprise terbanyak berikutnya berasal dari pertanian/perikanan dengan proporsi 18,5%. Kemudian, diikuti oleh social enterprise di sektor pendidikan 16,9%, makanan/minuman (10,7%), dan energi keberlanjutan (7,8%).

Sementara, social enterprise  di sektor lainnya memiliki proporsi lebih kecil. Seperti pada sektor teknologi (6,2%), pemberdayaan (4,7%), penasehatan dan advokasi (4,3%), barang konsumsi (4%), kesehatan/kebugaran (2,8%), dan jasa (1,9%).

Sisanya, ada 1,4% social enterprise  di Indonesia yang berasal dari sektor lainnya.

(Baca: Ini Hambatan yang Dihadapi Pelaku Usaha dalam Memperluas Saluran Penjualan)

Data Populer
Lihat Semua