Net zero emission (NZE) adalah kondisi di mana jumlah emisi gas rumah kaca yang dihasilkan suatu perusahaan seimbang dengan jumlah emisi yang diserap atau dihilangkan dari atmosfer.
Menurut International Organization for Standardization (ISO), organisasi yang mengembangkan standar praktik industri, NZE penting untuk mencegah risiko perubahan iklim.
"Net zero adalah cara terbaik untuk melawan krisis iklim," kata ISO dalam paparan bertajuk Embracing Net Zero: a Crucial Step Towards a Sustainable Future di situs webnya.
"Transisi menuju net zero merupakan solusi yang tidak hanya menawarkan manfaat lingkungan, tapi juga keuntungan ekonomi, sosial, dan kesehatan," kata mereka.
(Baca: Perkembangan Emisi Gas Rumah Kaca Indonesia 1970-2023)
Namun, ada banyak perusahaan di Indonesia yang belum berkomitmen untuk mencapai net zero emission.
Dari 150 perusahaan terbuka (listed companies) di Indonesia yang disurvei Mandiri Institute pada 2024, baru ada 47% yang punya komitmen tersebut, sedangkan 53% belum punya.
"Tak sampai setengah dari seluruh sampel perusahaan yang memiliki komitmen net zero emission," kata Mandiri Institute dalam ESG Implementation Report 2024.
"Meskipun mayoritas perusahaan sudah mengukur emisi gas rumah kaca mereka, baru 47% yang berkomitmen untuk mencapai net zero emission pada tahun tertentu," lanjutnya.
(Baca: Konsentrasi Gas Rumah Kaca Meningkat, Tembus Rekor pada 2024)