Indonesia Jadi Pengimpor Etilen Glikol Terbesar ke-9 Global pada 2020

Perdagangan
1
Adi Ahdiat 21/10/2022 11:10 WIB
10 Negara dengan Nilai Impor Etilen Glikol Terbesar Global (2020)
databoks logo
  • A Font Kecil
  • A Font Sedang
  • A Font Besar

Mengutip data The Observatory of Economic Complexity (OEC), pada tahun 2020 Indonesia mengimpor bahan kimia jenis etilen glikol (ethylene glycol) senilai US$147 juta. Ini menjadikan Indonesia sebagai negara pengimpor etilen glikol terbesar ke-9 di skala global.

Menurut OEC, etilen glikol adalah bahan baku industri untuk pembuatan material sintetis sejenis plastik seperti poliester dan poliuretan. Etilen glikol juga digunakan untuk produksi minyak rem, oli kendaraan, zat antibeku (antifreeze) di mesin radiator kendaraan, tinta pulpen, dan lain-lain.

Perpustakaan Kedokteran Amerika Serikat (National Library of Medicine/NLM) menyatakan etilen glikol merupakan bahan kimia yang berbahaya bila masuk ke tubuh manusia.

"Bila tertelan dalam jumlah besar, etilen glikol bisa menyebabkan tiga dampak kesehatan yaitu depresi sistem saraf pusat, gangguan sistem jantung-paru (kardiopulmoner), dan kerusakan ginjal," kata NLM di situs resminya.

Adapun etilen glikol kini banyak diperbincangkan di Indonesia karena ditemukan terkandung dalam produk obat-obatan jenis sirop, yang diduga telah mengakibatkan ratusan anak mengalami penyakit ginjal akut.

"Kemenkes sudah meneliti bahwa pasien balita yang terkena AKI (accute kidney injury) terdeteksi memiliki 3 zat kimia berbahaya, ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DEG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE)," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melalui pesan singkatnya yang diterima redaksi Katadata, Kamis (20/10/2022).

"Beberapa jenis obat sirop yang digunakan oleh pasien balita yang terkena AKI terbukti memiliki EG, DEG, EGBE, yang seharusnya tidak ada atau sangat sedikit kadarnya di obat-obatan sirop tersebut," lanjutnya.

"Sambil menunggu otoritas obat atau BPOM memfinalisasi hasil penelitian kuantitatif mereka, Kemenkes mengambil posisi konservatif dengan sementara melarang penggunaan obat-obatan sirop. Mengingat balita yang teridentifikasi AKI sudah mencapai 70-an per bulan dengan kematian atau fatality rate mendekati 50%," pungkas Menkes Budi.

(Baca: Kasus Ginjal Akut Terkait Etilen Glikol Sudah Ada sejak Puluhan Tahun Lalu)

Editor : Adi Ahdiat
Data Populer
Lihat Semua