Menurut data Global Energy Monitor (GEM), besaran emisi metana (CH4) dari tambang batu bara melampaui emisi dari kilang minyak dan gas.
Metana adalah salah satu gas rumah kaca selain karbon dioksida (CO2) yang berkontribusi terhadap krisis iklim.
GEM mencatat bahwa emisi metana dari tambang batu bara di skala global mencapai 52,3 juta ton CH4 per tahun.
Sedangkan emisi metana dari kilang gas sebanyak 45 juta ton CH4 per tahun, dan kilang minyak 39 juta ton CH4 per tahun.
Jika dilihat dari jenisnya, emisi metana terbesar berasal dari tambang batu bara termal yang dipakai untuk pembangkitan listrik. Emisi tambang batu bara termal mencapai 28 juta ton CH4 tiap tahunnya.
Sementara itu, tambang batu bara metalurgi yang digunakan untuk pembuatan baja menghasilkan emisi 9,4 juta ton CH4 tiap tahun.
Emisi metana dari tambang campuran sebesar 5 juta ton CH4 per tahun, dan sisanya adalah tambang batu bara yang tidak dapat diidentifikasi produknya.
(Baca: Emisi Metana Tambang Batu Bara Indonesia Terbesar Ke-8 Global)