Kekhawatiran para pelaku finansial terhadap dampak dari hutang perusahaan properti Tiongkok, Evergrande, membuat investor bersikap hati-hati. Melemahnya mata uang kawasan Asia terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga berdampak terhadap pasar surat utang domestik. Kondisi ini yang membuat harga-harga obligasi turun di transaksi akhir pekan ini.
Dari laman Penilai Harga Efek Indonesia (PHEI), Indeks Obligasi Komposit (Indonesia Composite Bond Index/ICBI) ditutup di level 327,9466 pada perdagangan Jumat, 24 September 2021. Angka tersebut turun 0,3977 poin (0,12%) dari penutupan sehari sebelumnya di level 328,3443.
Rinciannya, Indeks Obligasi Komposit Harga Bersih (INDOBeX Composite Clean Price) pada hari ini ditutup turun 0,1721 poin (0,19%) ke level 120,7453. Sementara Indeks Komposit Yield Efektif (INDOBeX Effective Yield) naik 0,0238 poin (0,41%) menjadi 5,8754.
Indeks Obligasi Pemerintah Total Keuntungan (INDOBeX Government Total Return) pada akhir pekan ini ditutup turun 0,4093 poin (0,13%) ke posisi 321,6003. Indeks Obligasi Korporasi Total Keuntungan (INDOBeX Corporate Total Return) juga terkoreksi 0,1358 poin (0,04 %) ke posisi 358,7082.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah pada ditransaksikan akhir pekan ini ditutup di level Rp 1.4257,5 per dollar AS. Posisi tersebut melemah Rp 15 per dollar AS (0,11%) dari penutupan sehari sebelumnya. Dari bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini ditutup di level 6.144,82, naik tipis 2,1 poin (0,03%) dari penutupan sehari sebelumnya di 6.142,71.