Pemerintah tetap komitmen untuk merealokasi subsidi energi untuk program-program strategis yang menyejahterakan rakyat. Salah satunya adalah menurunkan subsidi listrik. Data Kementerian ESDM dalam Laporan 3 Tahun Pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla menunjukkan bahwa angka subsidi listrik periode 2014-2016 menunjukkan tren penurunan.
Pada 2014, realisasi subsidi listrik mencapai Rp 99,3 triliun dan pada 2016 turun lebih dari 41 persen menjadi Rp 58,04 triliun. Sementara realisasi subsidi listrik hingga semester I 2017 sebesar Rp 20,27 triliun dari target Rp 45 triliun.
Namun, pemerintah tidak jadi menaikkan tarif listrik hingga akhir 2017 dengan alasan untuk menjaga pertumbuhan seiring melambatnya perekonomian. Sebagai informasi, sebanyak 23,17 juta pelanggan rumah tangga 450 VA tetap mendapat subsidi. Selain itu, sebanyak 6,54 juta pelanggan rumah tangga 900 VA miskin dan tidak mampu juga tetap mendapat subsidi.