Menurut laporan Kementerian Keuangan, tahun ini pemerintah pusat memiliki 17 program prioritas dengan total pagu anggaran Rp930,7 triliun.
Namun, sejak awal tahun sampai 3 Oktober 2025, anggaran yang terpakai baru Rp480,4 triliun atau sekitar 52% dari total pagu.
Tingkat serapan anggaran tertinggi berada di program cadangan pangan. Sedangkan serapan terendah di program Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda, serta makan bergizi gratis (MBG).
Berikut rincian persentase serapan anggaran 17 program prioritas pemerintah pusat selama 1 Januari-3 Oktober 2025, diurutkan dari yang serapannya tertinggi:
- Bulog/Cadangan Pangan: 100% (anggaran terserap dari pagu per program)
- Bantuan Iuran untuk Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan Nasional (PBI JKN): 75%
- Program Indonesia Pintar/Kartu Indonesia Pintar (PIP/KIP) Kuliah/Beasiswa: 74%
- Kartu Sembako/Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT): 70%
- Program Keluarga Harapan (PKH): 69%
- Tunjangan Profesi Guru/Tunjangan Profesi Dosen (TPG/TPD) Non-PNS: 65%
- Renovasi/Revitalisasi Sekolah: 64%
- Kampung Nelayan, Pergaraman Nasional, dan Budidaya Ikan Nila Salin (BINS): 64%
- Subsidi Non-Energi, termasuk Subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Subsidi Pupuk: 50%
- Subsidi/Kompensasi Energi: 49%
- Perumahan: 48%
- Bendungan, Irigasi, dan Operasi-Pemeliharaan Sarana-Prasarana Sumber Daya Air (Sarpras SDA): 45%
- Cek Kesehatan Gratis, Cek Tuberkulosis, dan Revitalisasi Rumah Sakit (RS): 38%
- Preservasi Jalan dan Jembatan: 35%
- Lumbung Pangan: 34%
- Makan Bergizi Gratis (MBG): 29%
- Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda: 8%
Di tengah kondisi ini, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan merelokasi anggaran yang belum terserap sampai akhir Oktober 2025.
"Ini sudah tanggal 14 [Oktober], tinggal 16 hari lagi untuk lembaga dan kementerian mempersiapkan penyerapan [anggaran] sampai akhir tahun," kata Purbaya dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (14/10/2025).
"Nanti akhir Oktober saya akan sisir, [anggaran] akan dipindahkan, relokasi ke tempat lain kalau mereka nggak bisa belanja," ujarnya.
(Baca: Bank Negara Sudah Salurkan Kredit Rp112 Triliun dari Dana Purbaya)