Produksi padi Indonesia tercatat cukup stabil dalam tiga tahun terakhir, meskipun angkanya turun tipis pada 2021 seperti terlihat pada grafik.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi padi nasional pada 2021 berjumlah 54,42 juta ton gabah kering giling (GKG). Jumlah ini turun 233,9 ribu ton (0,43%) dibanding tahun sebelumnya.
Jika dikonversi menjadi beras, volume produksinya mencapai 31,36 juta ton pada 2021, turun 140,73 ribu ton (0,45%) dari tahun sebelumnya.
Penurunan ini dipicu oleh melemahnya produksi di lumbung padi nasional pada 2021, seperti produksi padi Jawa Timur yang turun 1,56%, Sumatra Selatan turun 6,95%, dan Lampung turun 6,22%.
Berikut daftar provinsi dengan produksi padi terbesar pada 2021:
- Jawa Timur: 9,79 juta ton GKG
- Jawa Tengah: 9,62 juta ton GKG
- Jawa Barat: 9,11 juta ton GKG
- Sulawesi Selatan: 5,09 juta ton GKG
- Sumatra Selatan: 2,55 juta ton GKG
- Lampung: 2,49 juta ton GKG
- Sumatra Utara: 2,00 juta ton GKG
(Baca: Ini Komoditas Pangan dengan Kenaikan Harga Tertinggi pada Juni 2022)
Di skala global, Food and Agriculture Organization (FAO) memperkirakan cadangan beras dunia mencapai 191,4 juta ton pada akhir periode 2020/2021.
Sementara produksi beras dunia periode 2021/2022 diperkirakan mencapai 520,8 juta ton, dan jumlah yang digunakan (utilization) mencapai 521 juta ton.
Adapun sepanjang semester pertama tahun 2022 ini harga pangan di pasar global mengalami kenaikan hingga memicu inflasi tinggi di banyak wilayah.
Harga komoditas pangan dunia yang naik, diiringi nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) yang cenderung menguat, membuat biaya impor bahan pangan menjadi lebih mahal sehingga makin sulit diakses penduduk miskin di berbagai negara.
(Baca: Harga Pangan Dunia Melonjak, Tertinggi Sepanjang Sejarah)