Harga pangan dunia menunjukkan penurunan seiring turunnya harga minyak nabati, serealia, dan gula di pasar global.
Rata-rata indeks harga pangan Food and Agriculture Organization (FAO) turun 3,7 poin (2,3%) ke level 154,2 pada Juni 2022 dibanding bulan sebelumnya (month to month/m-to-m).
Penurunan harga pangan dunia didorong oleh turunnya harga minyak sawit bunga matahari, kedelai dan lobak. Harga minyak sawit turun dalam tiga bulan secara beruntun disebabkan oleh peningkatan produksi musiman dari produsen utama dan meningkatnya prospek pasokan ekspor dari Indonesia di tengah membaiknya persediaan.
FAO dalam rilisnya mengatakan penurunan ini merupakan yang ketiga kalinya secara beruntun dari level tertingginya di 159,7 yang pernah dicapai pada Maret 2022. Meskipun, level saat ini masih 29 poin (23,1%) dari level setahun yang lalu.
Penurunan harga pangan pada bulan lalu dipimpin oleh turunnya indeks harga minyak nabati yang turun 17,4 poin (7,6%) ke level 211,8 dari bulan sebelumnya. Diikuti indeks harga serealia (biji-bijian) yang turun 7,2 poin (4,1%) ke posisi 166,3, dan indeks harga gula turun 3,1 poin (2,6%) ke 117,3.
Sedangkan, indeks harga bahan makanan dari olahan susu (dairy) justru naik 5,9 poin (4,1%) ke posisi 149,8 pada Juni 2022. Demikian pula indeks harga daging juga bergerak naik 2 poin (1,6%) ke level 124,7.
(Baca: Pandemi Mereda, Indonesia Alami Tekanan Kenaikan Harga Pangan)