Berdasarkan data Bank Indonesia rasio defisit transaksi berjalan Indonesia mencapai 2,98% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau hampir menembus ambang batas aman sebesar 3%. Ini yang membuat rupiah bergerak fluktuatif di semester kedua 2018. Permintaan domestik yang besar seiring maraknya pembangunan infrastruktur serta turunnya kinerja ekspor non migas membuat transaksi berjalan Indonesia pada 2018 mencatat defisit US$ 31 miliar.
Tidak hanya Indonesia yang mengalami pelemahan terhadap dolar AS, mata uang Turki, lira juga terdepresia cukup dalam akibat defisit transaksi berjalan mencapai 5,6% terhadap PDB. Sementara negara berkembang yang mengalami surplus transaksi berjalan seperti Thailand pergerakan mata uangnya relatif lebih stabil.