Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, jumlah perjalanan wisatawan nasional atau lokal pada Agustus 2023 mencapai 592,7 ribu perjalanan. Angka ini menurun atau minus 28,25% dibandingkan Juli 2023 lalu yang bisa mencapai 826,15 ribu perjalanan.
Kendati begitu, perjalanan pada Agustus 2023 lebih tinggi 68,43% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) yang hanya 351,88 ribu perjalanan pada Agustus 2022.
Sejak awal 2023, perjalanan wisatawan lokal paling banyak memang tercatat pada Juli 2023. Terbanyak kedua terjadi pada Januari 2023 yang mencapai 660,22 ribu perjalanan.
Berdasarkan jalur perjalanannya, wisatawan dari pintu udara tercatat paling banyak, yakni 444,46 ribu perjalanan pada Agustus 2023. Sementara pintu laut sebesar 95,15 ribu perjalanan, disusul pintu darat sebesar 36,46 ribu perjalanan.
BPS juga menghimpun perjalanan dari jalur atau pintu non-imigrasi yang mencapai 16,61 ribu perjalanan pada Agustus 2023. Data sementara tersebut diolah BPS dari Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM dan mobile positioning data (MPD).
Di luar pendataan itu, Marketeers menyebut 93% responden sekaligus wisatawan Indonesia berniat untuk bepergian setidaknya dengan jumlah yang sama seperti yang dilakukan dalam setahun terakhir. Sebanyak 65% dari responden Indonesia bahkan niat bepergian jauh lebih banyak dari sebelumnya.
Data itu berasal dari laporan SiteMinder's Changing Traveller Report 2023 yang diterbitkan SiteMinders, platform penjualan hotel terbuka. Riset menyurvei dari 10 ribu orang dari 12 negara, termasuk Indonesia.
Satu sisi, jumlah orang yang berencana untuk melancong ke luar negeri memang meningkat dua kali lipat, dari 10% tahun lalu menjadi 25% tahun ini.
Regional Vice President SiteMinder untuk Asia Pasifik, Bradley Haines mengatakan, riset itu menunjukkan kemajuan sektor perjalanan Indonesia dan peran penting yang dimainkan oleh penyedia akomodasi.
“Berbeda dengan beberapa tahun terakhir, kami melihat niat yang lebih kuat dari wisatawan Indonesia untuk bepergian ke luar negeri saja dan mengalokasikan dana untuk hal tersebut, bahkan di tengah tekanan inflasi,” kata Haines dalam keterangannya yang ditulis Marketeers, Selasa (3/10/2023).
(Baca juga: Pulau Jawa Masih Jadi Destinasi Favorit Wisatawan Domestik pada 2022)