Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Minggu (10/11/2024) pukul 10.39 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 101 kali.
Melansir informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati mencapai None meter di atas puncak (None meter di atas permukaan laut).
Visual letusan tidak teramati. Erupsi tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi 96 detik.
(Baca: Kualitas Udara Bengkulu Paling Bersih di Indonesia Pagi Ini (7/11))
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 10 November 2024 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 102 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-23 milimeter dan lama gempa 60-150 detik.
Kemudian, 5 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-10 mm dan lama gempa 52-88 detik serta 3 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-8 milimeter dan lama gempa 40-51 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2024, MAGMA Indonesia telah merekam 5.006 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Ibu di Maluku Utara paling banyak erupsi (2.005 kali letusan) sedangkan Gunung Semeru erupsi 1.715 kali.
(Baca: Kualitas Udara Jawa Barat Pagi Hari (8/11) Terburuk di Indonesia)