Prabowo-Gibran Unggul di TPS Rutan KPK

Politik

Lite

Nabilah Muhamad 15/02/2024 11:01 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Hasil Hitung Suara Pilpres 2024 di TPS Rutan KPK (14 Februari 2024)

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Akses single data

Prabowo-Gibran Unggul di TPS Rutan KPK

Ingin mendapatkan akses Data Stories lebih banyak dengan harga lebih ekonomis? Silakan berlangganan.

Dengan berlangganan, Anda ikut membantu kami untuk menyajikan data berkualitas.

Dapatkan:

Akses Data Stories premium
Kenyamanan membaca tanpa iklan
Unduh data dalam format XLS, PDF, dan gambar/image
Akses ke informasi sumber data

Lihat lebih lengkap

Basic

~~Rp100.000~~

Rp50.000/bulan

Professional

~~Rp100.000~~

Rp150.000/bulan

Institutional Untuk organisasi

Hubungi Kami

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Hasil Hitung Suara Pilpres 2024 di TPS Rutan KPK (14 Februari 2024)

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Pasangan capres dan cawapres 2024 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka meraih suara tertinggi di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 901 Rumah Tahanan Negara Komisi Pemberantasan Korupsi (Rutan KPK), di Gedung Merah Putih, Jakarta.

Di lokasi tersebut Prabowo-Gibran memperoleh 38 suara, sedangkan paslon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 24 suara, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD 9 suara.

Di samping itu, terdapat 5 suara yang dinyatakan tidak sah lantaran pencoblosan dilakukan di banyak kolom.

"Coblosnya lebih dari satu kali, semua dicoblosin. Kesengajaan mereka, mungkin mereka bingung milihnya, fans semua," kata Ketua KPPS TPS 901 Yuri Gunarto, dilansir dari Antara, Rabu (14/2/2024).

Di Rutan KPK ini totalnya ada 76 orang yang menggunakan hak pilih. Mayoritas merupakan tahanan kasus korupsi dan sisanya pegawai rutan.

Sejumlah koruptor yang mencoblos di TPS tersebut antara lain mantan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo, Hakim Agung Nonaktif Gazalba Saleh, hingga mantan Kepala Bea Cukai Makassar Andhi Pramono.

Editor : Adi Ahdiat