Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menyaring calon pimpinan (capim) dan anggota dewan pengawas periode 2024-2029.
Sebanyak 236 dari 318 pendaftar calon pimpinan dinyatakan lolos seleksi administrasi untuk mengikuti tahapan seleksi berikutnya. Sementara calon anggota dewan pengawas yang lolos administrasi sebanyak 146 orang dari 207 pendaftar.
Di samping proses seleksi tersebut, ada harapan yang disematkan publik terhadap pimpinan baru KPK.
Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan, mayoritas atau 43,7% responden menginginkan pimpinan KPK yang jujur dan bersih dari rekam jejak di bidang hukum.
“Pimpinan KPK yang terpilih nanti harus terbebas dari catatan kelam pada kasus korupsi dan jerat hukum lainnya,” tulis peneliti Litbang Kompas dalam laporannya, Senin (29/7/2024).
Kriteria lain yang diharapkan publik adalah berani dan tegas (18,5%), dapat dipercaya (12,8%), serta berintegritas dan kompeten atau profesional (9,3%).
Ada pula responden yang menginginkan sosok pimpinan KPK yang independen atau tidak mudah diintervensi (7,1%), menjunjung etika dan moral (5,2%), serta mempunyai wawasan kenegaraan (3%).
“KPK dibangun sebagai lembaga penegak hukum terpercaya, maka moral tentu harus dijunjung tinggi para pemimpinnya.
Jajak pendapat ini melibatkan 530 responden di 38 provinsi Indonesia yang dipilih secara acak dan proporsional.
Survei ini digelar pada 22-24 Juli 2024 melalui wawancara telepon. Toleransi kesalahan survei (margin of error) sekitar 4,32% dan tingkat kepercayaan 95%, dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana.
(Baca: Ini Daftar Kelemahan Kinerja KPK di Mata Publik)