Kanselir Jerman Olaf Scholz baru saja mengumumkan penghentian sementara izin operasi jaringan pipa gas alam Nord Stream 2 pada Selasa (22/2).
Penghentian izin tersebut dilakukan Jerman sebagai bentuk reaksi terhadap Rusia yang mengakui kemerdekaan kelompok separatis Ukraina.
Adapun pihak yang paling terdampak dari kebijakan Jerman ini adalah Gazprom, perusahaan energi Rusia yang memiliki jaringan pipa gas Nord Stream 2.
Gazprom Miliki Jaringan Pipa Gas Terpanjang di Dunia
Bukan hanya Nord Stream 2, Gazprom juga tercatat sebagai perusahaan pemilik jaringan pipa gas terpanjang di seluruh dunia.
Mengutip Al Jazeera, saat ini jaringan pipa gas yang terpasang di skala global mencapai panjang total 956.700 kilometer (km), dan sebanyak 11,2% dari jumlah tersebut dikuasai Gazprom.
Pemilik jaringan pipa gas dunia terbesar selanjutnya adalah TC Energy dari Kanada yang menguasai 10,8%, Kinder Morgan dari Amerika Serikat menguasai 9%, dan China National Petroleum Corporation (CNPC) dari Tiongkok 3,4%.
Kemudian Enbridge yang berkantor pusat di Kanada, serta Berkshite Hathaway dan ETP Legacy yang berkantor pusat di Amerika Serikat masing-masing menguasai 3% jaringan pipa gas dunia.
(Baca Juga: Pasokan Gas Alam Uni Eropa Mayoritas Berasal dari Rusia)