Laporan Social Media Animal Cruelty Coalition (SMACC) Report 2021 menunjukkan, ada 5.480 video penyiksaan hewan dari seluruh dunia yang diunggah di media sosial. Dari jumlah itu, video penyiksaan hewan paling banyak berasal dari Indonesia, yakni 1.626 konten atau 29,67%.
Amerika Serikat menduduki peringkat kedua dengan total video penyiksaan hewan sebanyak 296 konten. Kemudian, Australia menyusul dengan 135 video penyiksaan hewan.
Video penyiksaan hewan dari Kamboja dan Irlandia masing-masing sebanyak 83 konten dan 74 konten. Sebanyak 64 video penyiksaan hewan berasal dari Afrika Selatan.
Lalu, ada 53 video penyiksaan hewan yang berasal dari Korea Selatan. Sementara, ada 45 video penyiksaan hewan dari Thailand.
Berdasarkan laporan tersebut, ada beragam tema video penyiksaan hewan, mulai dari hewan sebagai penghibur, konten kejam untuk kampanye atau edukasi, penyiksaan yang disengaja, hingga memakan hewan hidup.
Adapun, laporan dari lembaga Asia For Animal Coalition ini dilakukan pada Juli 2020 hingga Agustus 2021. Sebanyak 89,6% video penyiksaan hewan yang ditemukan dalam laporan ini berasal dari YouTube.
(Baca: Tibetan Mastiff Jadi Anjing Paling Mahal di Dunia)