Lima raksasa teknologi dunia, yakni Apple, Google, Amazon, Meta, hingga Microsoft, telah melaporkan kinerja keuangan perusahaan pada kuartal II 2025.
Elit teknologi yang sering disingkat GAMAM ini mengantongi pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang positif, menurut laporan keuangan perusahaan yang dihimpun oleh Statista.
Terbesar adalah Amazon, dengan pendapatan mencapai US$167,7 miliar pada kuartal II 2025, tumbuh 13,3% dari periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy). Perusahaan yang dinahkodai Jeff Bezos ini juga mengantongi laba bersih US$18,2 miliar, melonjak 34,7% (yoy).
"Namun, penjualan di bisnis cloud yang tertinggal dari laju pertumbuhan pesaing serta proyeksi yang kurang meyakinkan terkait dampak tarif ke depan membuat harga saham Amazon tertekan setelah pengumuman," tulis Statista memberi catatan khusus terhadap Amazon, dikutip pada Kamis (21/8/2025).
Selanjutnya ada Alphabet atau induk Google dengan pendapatan US$96,4 miliar, naik 13,8% (yoy). Adapun laba bersihnya mencapai US$28,2 miliar atau naik 19,4%.
(Baca: Sumber Utama Informasi AI pada Juni 2025, Reddit Teratas)
"Alphabet menyebut lonjakan permintaan layanan cloud sebagai salah satu pendorong utama. Perusahaan itu sebelumnya juga mengumumkan kerja sama dengan OpenAI," tulis Statista.
Lalu ada Apple, dengan pendapatan US$94 miliar dan laba bersih US$23,4 miliar. Masing-masing tercatat tumbuh 9,6% dan 9,3% dibanding kuartal II 2024.
Statista menyebut, dorongan pertumbuhan ini karena kuatnya penjualan iPhone—seiring banyak konsumen melakukan upgrade sebab khawatir akan kenaikan akibat tarif Trump—yang juga bertepatan dengan peluncuran model MacBook Air terbaru. Sementara layanan (services) perusahaan juga terus mencatat pertumbuhan yang solid.
(Baca: Naik-Turun Pangsa Pasar iPhone Global Sepanjang 2008-2024)
Kemudian ada Microsoft yang membukukan pendapatan sebesar US$76,4 miliar, tumbuh 18,1%, Di sisi laba, perusahaan besutan Bill Gates ini mengeruk US$27,2 miliar, tumbuh 23,6%.
"Microsoft melaporkan hasil positif berkat bisnis cloud yang terus berkembang, seiring kebutuhan kapasitas pusat data meningkat pesat karena kemajuan AI," tulis Statista.
Posisi terakhir ditempati Meta dengan capaian pendapatan US$47,5 miliar atau tumbuh 21,6% dan laba US$18,3 miliar, tumbuh 36,2%.
Induk Facebook yang dipimpin Mark Zuckerberg ini menyatakan bakal terus berinvestasi pada AI dan superintelligence, karena teknologi tersebut sudah mulai memberikan dampak besar pada bisnis inti iklannya.
(Baca: Facebook, Media Sosial Terpopuler di Dunia pada Pertengahan 2025)