Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Buton Utara pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp96.490 per kapita per bulan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, angka ini mengalami penurunan sebesar 5,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini menunjukkan adanya perubahan alokasi anggaran rumah tangga untuk konsumsi makanan dan minuman jadi di wilayah tersebut.
(Baca: PDB Paritas Data Beli (PPP) Yaman 2015 - 2024)
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa yang mencapai Rp137.609, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi ini menyumbang sekitar 70,1%.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan (Rp500.784) dan bukan makanan (Rp416.351), proporsi pengeluaran makanan jadi tergolong lebih rendah. Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Buton Utara mengalami fluktuasi. Tahun 2020 menjadi tahun dengan pengeluaran tertinggi yaitu Rp105.319, sementara tahun 2021 sempat turun menjadi Rp92.689 sebelum kemudian kembali naik pada tahun 2022 menjadi Rp119.472.
Pada tahun 2024, Kabupaten Buton Utara menduduki peringkat ke-13 di antara kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara dalam hal pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi. Secara nasional, Buton Utara berada di peringkat ke-472. Di tingkat pulau Sulawesi, Buton Utara berada di peringkat ke-74.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Gorontalo 2015 - 2024)
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Sulawesi Tenggara, Kota Kendari mencatatkan pengeluaran tertinggi untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024 yaitu sebesar Rp261.016 per kapita per bulan, diikuti oleh Kabupaten Kolaka Utara dengan Rp226.332, dan Kabupaten Konawe Utara dengan Rp215.315. Pertumbuhan tertinggi dialami oleh Kabupaten Kolaka Utara (23.2%) dan terendah Kabupaten Buton (-2.9%).
Kota Kendari
Kota Kendari mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp1.013.733 pada tahun 2024, mengalami kenaikan tipis sebesar 1,1% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp1.002.920,14. Pertumbuhan ini menunjukkan stabilitas ekonomi di Kota Kendari. Dengan nilai tersebut, Kota Kendari tetap menduduki peringkat pertama dalam hal pengeluaran bukan makanan di antara kabupaten/kota di Sulawesi Tenggara. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp769.676, mengalami pertumbuhan 8.9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kabupaten Konawe Utara
Kabupaten Konawe Utara mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp861.907 pada tahun 2024, melonjak tajam sebesar 31.5% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp655.552,03. Kenaikan signifikan ini menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan dan konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa non-makanan. Kabupaten Konawe Utara menduduki peringkat kedua dalam hal pengeluaran bukan makanan di Sulawesi Tenggara. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp812.097, tumbuh 8.8% dan menduduki peringkat pertama di provinsi.
Kabupaten Kolaka Utara
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Kolaka Utara mencapai Rp859.737 pada tahun 2024. Angka ini tumbuh sebesar 22.1% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp704.217,7. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan masyarakat Kolaka Utara dalam memenuhi kebutuhan non-makanan. Kabupaten Kolaka Utara menduduki peringkat ketiga dalam hal pengeluaran bukan makanan di Sulawesi Tenggara. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp739.715, tumbuh 9.4% dan menduduki peringkat ketiga di provinsi.
Kota Bau Bau
Kota Bau Bau mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp735.519 pada tahun 2024, mengalami kenaikan sebesar 6.1% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp693.079,05. Pertumbuhan ini menunjukkan adanya peningkatan konsumsi masyarakat terhadap barang dan jasa non-makanan di Kota Bau Bau. Kota Bau Bau berada di peringkat keempat dalam hal pengeluaran bukan makanan di Sulawesi Tenggara. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp496.616, tumbuh 1.5% dan berada di urutan ke-12 di provinsi.