Teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dapat dimanfaatkan untuk mendukung berbagai kebutuhan bisnis.
Adapun menurut laporan survei McKinsey yang bertajuk The State of AI in 2022, sektor industri yang paling banyak menggunakan AI untuk pengembangan produk adalah jasa keuangan.
Dari seluruh responden industri jasa keuangan yang sudah mengadopsi AI, sebanyak 31% di antaranya memanfaatkan teknologi tersebut untuk meningkatkan kualitas produk dan layanan mereka.
Sementara, sektor-sektor industri lain yang menggunakan AI untuk tujuan serupa proporsinya kurang dari 10%, seperti terlihat pada grafik di atas.
(Baca: Tren Penggunaan AI dalam Bisnis, Mayoritas untuk Kegiatan Operasional)
Secara umum, McKinsey menemukan tren adopsi AI dalam dunia bisnis cenderung menguat dalam beberapa tahun belakangan.
Dari 1.492 responden survei global, pada 2022 ada 50% responden yang sudah mengadopsi AI dalam minimal satu unit bisnis mereka.
Jumlahnya meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding 2017, yang ketika itu responden pengguna AI baru mencapai 20%.
Adapun AI yang dimaksud dalam laporan ini adalah semua teknologi yang bisa menjalankan fungsi kognitif terkait pikiran manusia (seperti pemahaman bahasa), maupun fungsi kognitif yang terkait aktivitas fisik (seperti otomatisasi robot dan alat manufaktur).
McKinsey melakukan survei ini pada Mei dan Agustus 2022. Seluruh responden diklaim telah merepresentasikan regional, sektor industri, ukuran perusahaan, dan model kepemilikan bisnis yang beragam.
MCKinsey juga melakukan penyesuaian data hasil survei, dengan menimbang data berdasarkan kontribusi negara-negara responden terhadap produk domestik bruto (PDB) global.
(Baca: 10 Negara dengan Investasi AI Terbesar di Dunia)