Ada berbagai aspek yang bisa mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam debat Pilpres 2024.
Menurut survei Katadata Insight Center (KIC), mayoritas atau 69,1% responden menyatakan aspek yang paling mempengaruhi mereka adalah kejelasan gagasan para calon pemimpin.
Kemudian 63,8% responden lebih terpengaruh oleh sikap capres-cawapres terhadap lawan debatnya, dan 62,8% lebih menilai aspek penguasaan materi debat.
Ada pula responden yang menitikberatkan penilaiannya pada aspek inovasi solusi dan program capres-cawapres (57,7%), intonasi bicara (46,5%), efektivitas bicara dalam hal ketepatan waktu (44,4%), dan penyebutan data-data (43,8%).
Sebagian lainnya menilai capres-cawapres dari aspek gestur atau gerakan tubuh (39,3%), sikap terhadap moderator (30,8%), pakaian (13,8%), gemuruh pendukung (7,5%), gimik seperti pantun atau joget (7,3%), dan atribut seperti peci, pin, atau gelang (6,3%).
Survei KIC ini melibatkan 1.791 responden berusia di atas 17 tahun yang memiliki nomor handphone. Seluruh responden diasumsikan mewakili demografi populasi di 36 provinsi Indonesia.
Sebanyak 57,3% responden merupakan laki-laki dan 42,7% responden perempuan.
Mayoritas responden berasal dari kelompok milenial usia 27-42 tahun (46,9%), diikuti responden gen Z usia 17-26 tahun (35,7%), dan gen X usia 43-58 tahun (14,3%).
Sementara, proporsi responden dari kelompok boomer atau di atas 58 tahun paling sedikit (3,1%).
Pengambilan data dilakukan pada 13-15 Desember 2023 secara online melalui data collection tSurvey dengan metode non-probability sampling.
Tingkat kesalahan (margin of error) survei ini +/-2,3% pada tingkat kepercayaan 95%.
(Baca: Anies Baswedan Paling Banyak Disebut Warga Twitter saat Debat Capres 2024)