Belerang atau sulfur merupakan unsur kimia yang banyak berada di gunung berapi. Mineral ini kerap digunakan sebagai bahan pupuk sulfat dan fosfat untuk membantu pertumbuhan tanaman.
Berdasarkan data United States Geological Survey (USGS), produksi belerang global mencapai 82 juta metrik ton pada 2022. Angkanya naik 0,74% (year-on-year/yoy) dibanding 2021 yang volumenya 81,7 juta metrik ton.
Pada 2022 Tiongkok menjadi produsen belerang terbesar global, dengan produksi mencapai 18 juta metrik ton. Volume produksinya turun (yoy) 4,25% secara tahunan.
Di urutan kedua ada Amerika Serikat dengan volume produksi belerang 8,6 juta ton pada 2022, meningkat 7% (yoy).
Kemudian Rusia menghasilkan 7,3 juta metrik ton belerang, capaian ini turun 3% (yoy).
Berikutnya ada Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) yang masing-masing menghasilkan belerang 7 juta dan 6 juta metrik ton.
Sementara negara lainnya seperti Kanada, Kazakhstan, India, Jepang, dan Korea Selatan menghasilkan belerang kurang dari 4 juta metrik ton sepanjang tahun lalu.
Indonesia tidak masuk ke daftar 10 negara penghasil belerang terbesar global. Namun, menurut Kementerian ESDM, kawasan Gunung Ijen merupakan salah satu sumber belerang terbesar di dalam negeri.
(Baca: Daftar Negara Produsen Mangan Terbesar Dunia 2022, Afrika Selatan Teratas)