Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Kamis (16/1/2025) pukul 00.14 WIB. Dalam sepekan terakhir, Gunung Semeru sudah erupsi 74 kali.
Berdasarkan informasi letusan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui aplikasi MAGMA Indonesia, tinggi kolom abu teramati sekitar None meter di atas puncak atau None meter di atas permukaan laut.
Visual letusan tidak teramati. Erupsi Gunung Semeru masih berlangsung saat laporan ini dibuat.
(Baca: Negara dengan Gunung Berapi Aktif Terbanyak di Dunia, Indonesia Pertama)
Menurut laporan aktivitas gunung api MAGMA Indonesia, tingkat aktivitas Gunung Semeru di Level II (Waspada). Pengamatan kegempaan pada 16 Januari 2025 pukul 00.00-23.59 WIB menunjukkan terjadi 58 kali gempa letusan/erupsi dengan amplitudo 12-22 milimeter dan lama gempa 60-191 detik.
Kemudian, 16 kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-8 milimeter dan lama gempa 42-84 detik serta 4 kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 6-15 milimeter s-p 21-30 detik dan lama gempa 51-80 detik.
PVMBG menghimbau tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Selama tahun 2025, MAGMA Indonesia telah merekam 379 letusan/erupsi gunung api di seluruh Indonesia. Gunung Semeru di Jawa Timur paling banyak erupsi dengan 223 kali letusan.
(Baca: Tren Letusan Gunung Berapi dalam Beberapa Tahun Terakhir)