Badan Pusat Statistik (BPS) melaporan perdagangan Indonesia Rusia mencapai US$679,2 juta sepanjang Januari-Februari 2022.
Rinciannya, nilai ekspor Indonesia ke Rusia senilai US$332,1 miliar dan nilai impor Indonesia dari Negeri Beruang Merah tersebut US$347,1 miliar. Alhasil, neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit US$15 juta.
Pangsa pasar ekspor Indonesia ke Rusia hanya sebesar 0,84% dari total ekspor nasional. Sedangkan pangsa pasar impor mencapai 1% dari total impor Indonesia.
(Baca: Perdagangan Indonesia-Rusia Meningkat 42% pada 2021)
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Rusia berupa lemak dan minyak hewan/nabati senilai US$204,4, mesin/peralatan listrik US$21,8 juta dan mesin dan peralatan mekanis US$16,5 juta.
Sementara, komoditas impor utama Indonesia dari negara yang kini sedang berperang dengan Ukraina tersebut berupa besi dan baja senilia US$135 juta, pupuk US$95,6 juta, serta bahan bakar mineral US$63,9 juta.
Adapun, perdagangan Indonesia dengan negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin mencapai US$2,75 miliar sepanjang 2021. Dengan rincian, nilai ekspor Indonesia ke Rusia sebesar US$1,49,6 miliar sedangkan nilai impor dari RusiaUS$ 1,25 miliar. Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia dengan Rusia surplus US$239,8 juta.
(Baca: Perdagangan Indonesia dengan Rusia Meningkat Selama Pandemi)
Komoditas ekspor utama Indonesia ke Rusia berupa lemak dan minyak hewan/nabati senilai U$833,6 juta, karet dan barang dari karet US$99,4 juta, serta mesin/peralatan listrik US$89,4 juta.
Sedangkan, komoditas impor utama Indonesia dari Rusia berupa besi dan baja senilai US$447 juta, pupuk US$326,1 juta, serta bahan bakar mineral US$233,4 juta.