Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, total nilai impor nonmigas Indonesia mencapai US$16,21 miliar pada Agustus 2023. Nilai ini turun 1,34% dari Juli 2023 yang sebesar US$16,43 miliar.
Nilai impor Agustus 2023 juga turun 12,10% dari periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy) Agustus 2022 yang sebesar US$18,44 miliar.
Secara akumulasi Januari-Agustus 2023 nilainya sebesar US$124,74 miliar. Angka impor ini juga ambles 5,54% dari Januari-Agustus 2022 yang sebesar US$132,05 miliar.
BPS menyebut, penurunan impor disebabkan oleh lemahnya impor dari sejumlah pemain besar. Sebut saja Tiongkok, yang mengimpor US$40,72 miliar sepanjang Januari-Agustus 2023. Nilai ini ambrol 8,68% dari Januari-Agustus 2022 yang sebesar US$44,59 miliar.
Kendati nilainya menyusut, Tiongkok tetap menjadi negara dengan kontribusi impor terbesar bagi Indonesia hingga Agustus 2023 ini. Kontribusinya mencapai 32,65% dari total nilai impor Indonesia.
(Baca juga: Kinerja Impor Indonesia Menurun pada Agustus 2023, Apa Penyebabnya?)
Negara kedua dengan nilai impor terbesar ke Indonesia adalah Jepang dengan US$11,14 miliar pada Januari-Agustus 2023. Seperti Tiongkok, nilai impor dari Jepang pun mengalami penurunan sebesar 1,80% dari periode yang sama tahun lalu sebesar US$11,35 miliar.
Ketiga adalah Thailand dengan nilai impor US$6,94 miliar. Nilai ini juga turun 9,56% dari periode tahun lalu yang sebesar US$7,68 miliar.
Keempat disusul oleh Korea Selatan dengan nilai US$6,61 miliar atau turun 2,04% dari Januari-Agustus 2022 sebesar US$6,74 miliar.
Kelima ada Amerika Serikat dengan nilai US$6,39 miliar. Di antara lima besar ini, Amerika Serikat saja yang menorehkan nilai impor positif atau naik 4,53% dari sebelumnya US$6,11 miliar pada Januari-Agustus 2022.
(Baca juga: Ini Jenis Kain dan Pakaian yang Diimpor dari Luar Negeri per Juli 2023)