Pengeluaran untuk rokok dan tembakau di Kota Metro pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp129.647 per kapita per bulan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 5,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun ada fluktuasi selama periode 2018-2024, terlihat adanya kecenderungan peningkatan pengeluaran untuk rokok dan tembakau di kota ini. Pengeluaran terendah terjadi pada tahun 2019, yaitu Rp106.289, kemudian mengalami kenaikan signifikan pada tahun 2020 sebesar 14,3 persen.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi Kab. Bondowoso | 2024)
Besaran pengeluaran untuk rokok dan tembakau ini perlu dilihat dalam konteks pengeluaran masyarakat secara keseluruhan. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa di Kota Metro adalah Rp332.088. Artinya, pengeluaran untuk rokok dan tembakau mencapai sekitar 39 persen dari total pengeluaran tersebut. Angka ini cukup signifikan, mengingat pengeluaran untuk makanan jadi hanya Rp258.636 per kapita per bulan.
Secara regional, Kota Metro berada di peringkat ke-7 untuk pengeluaran rokok dan tembakau di antara kabupaten/kota se-Provinsi Lampung pada tahun 2024. Peringkat ini menunjukkan bahwa konsumsi rokok dan tembakau di Kota Metro relatif tinggi dibandingkan dengan daerah lain di provinsi tersebut. Di tingkat nasional, Kota Metro berada di peringkat 265 dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia.
Jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Lampung, Kabupaten Pesisir Barat memiliki pengeluaran tertinggi untuk rokok dan tembakau pada tahun 2024, yaitu Rp172.692, dengan pertumbuhan 32,9 persen. Kabupaten Lampung Barat berada di urutan kedua dengan pengeluaran Rp140.886, dan pertumbuhan 25,7 persen. Sementara itu, Kabupaten Tulang Bawang Barat mencatatkan penurunan turun 2,7 persen, dengan pengeluaran sebesar Rp139.903. Kota Bandar Lampung menunjukkan penurunan turun 5.3 persen dengan nilai pengeluaran Rp127.186.
Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas, pengeluaran bukan makanan di Kota Bandar Lampung mencapai Rp975.428 pada tahun 2024, mengalami pertumbuhan 6,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan capaian ini, Kota Bandar Lampung menduduki peringkat pertama se-Provinsi Lampung dalam kategori pengeluaran bukan makanan.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Makanan dan Minuman Jadi Kab. Kulonprogo | 2024)
Berdasarkan data yang sama, Kabupaten Pesisir Barat mencatatkan pengeluaran untuk makanan sebesar Rp822.116 pada tahun 2024, menunjukkan pertumbuhan signifikan sebesar 51,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menempatkan Kabupaten Pesisir Barat sebagai wilayah dengan pengeluaran untuk makanan tertinggi di Provinsi Lampung.
Kabupaten Lampung Tengah, dengan pengeluaran total per kapita sebulan (makanan dan bukan makanan) sebesar Rp1.185.353, menunjukkan penurunan turun 4% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, kabupaten ini tetap berada di peringkat keempat se-Provinsi Lampung dalam kategori ini.
Kota Bandar Lampung
Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kota Bandar Lampung mencapai Rp800.857. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 3,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun tidak setinggi pertumbuhan di beberapa kabupaten lain, Kota Bandar Lampung tetap menjadi salah satu daerah dengan pengeluaran makanan yang signifikan di Provinsi Lampung. Data ini menempatkan Kota Bandar Lampung pada peringkat kedua se-Provinsi Lampung untuk kategori pengeluaran makanan.
Kabupaten Pesisir Barat
Kabupaten Pesisir Barat mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam pengeluaran bukan makanan di Provinsi Lampung. Pada tahun 2024, pengeluaran bukan makanan mencapai Rp614.720, melonjak 46,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan perubahan prioritas konsumsi masyarakat di Kabupaten Pesisir Barat, dengan peningkatan alokasi anggaran untuk kebutuhan di luar makanan. Dengan pertumbuhan yang signifikan ini, Kabupaten Pesisir Barat menduduki peringkat kedua se-Provinsi Lampung dalam kategori pengeluaran bukan makanan.
Kabupaten Mesuji
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Mesuji adalah Rp1.182.985 pada tahun 2024. Angka ini menunjukkan penurunan turun 5.4% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun terjadi penurunan, Kabupaten Mesuji tetap berada di urutan kelima dalam peringkat pengeluaran total di Provinsi Lampung. Penurunan ini dapat menjadi indikasi adanya perubahan kondisi ekonomi atau preferensi konsumsi masyarakat di Kabupaten Mesuji.
Kabupaten Tulang Bawang Barat
Pada tahun 2024, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan di Kabupaten Tulang Bawang Barat mencapai Rp616.016, mengalami pertumbuhan sebesar 23,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini menunjukkan peningkatan konsumsi makanan di kalangan masyarakat Tulang Bawang Barat. Dengan pencapaian ini, Kabupaten Tulang Bawang Barat berada di urutan ke-10 dalam peringkat pengeluaran makanan di Provinsi Lampung.