Pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Kulonprogo menunjukkan angka Rp171.650 per kapita per bulan pada tahun 2024, informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas. Angka ini mengalami sedikit penurunan sebesar 1,5% dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, pengeluaran ini masih lebih tinggi dibandingkan tahun 2018 hingga 2021.
Secara historis, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi di Kabupaten Kulonprogo cenderung fluktuatif. Pada tahun 2019 terjadi pertumbuhan tertinggi sebesar 13,4%, namun diikuti penurunan signifikan sebesar 12,1% pada tahun 2021. Pengeluaran tertinggi tercatat pada tahun 2023 dengan angka Rp174.308 per kapita per bulan.
(Baca: Populasi Sapi Potong Jantan yang Bisa Dipotong Periode 2013-2024)
Dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa sebesar Rp187.891, pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi mencapai sekitar 91,3%. Angka ini menunjukkan bahwa konsumsi makanan dan minuman jadi memiliki peran yang cukup besar dalam alokasi pengeluaran masyarakat Kulonprogo.
Dalam perbandingan tingkat pulau Jawa, Kabupaten Kulonprogo berada di peringkat 104 untuk pengeluaran makanan dan minuman jadi. Sementara di tingkat provinsi DI Yogyakarta, Kulonprogo berada di peringkat 4 dari 5 kabupaten/kota. Peringkat ini sama seperti tahun sebelumnya.
Berikut adalah perbandingan pengeluaran untuk makanan dan minuman jadi pada tahun 2024 di beberapa kabupaten/kota di DI Yogyakarta: Kota Yogyakarta (Rp402.247), Kabupaten Sleman (Rp386.055), Kabupaten Bantul (Rp305.894), Kabupaten Kulonprogo (Rp171.650), dan Kabupaten Gunung Kidul (Rp162.224). Pertumbuhan pengeluaran tertinggi dibandingkan tahun sebelumnya terjadi di Kota Yogyakarta (7,1%) dan Kabupaten Bantul (6,3%).
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Kalimantan Utara 2015 - 2024)
Kota Yogyakarta
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Yogyakarta mencapai Rp1.414.471 pada tahun 2024, sedikit meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.248.256, sedikit naik dari tahun sebelumnya. Kota Yogyakarta menempati peringkat pertama dalam pengeluaran per kapita di DI Yogyakarta untuk kategori makanan dan bukan makanan.
Kabupaten Sleman
Kabupaten Sleman menunjukkan peningkatan signifikan pada rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai Rp1.297.903 pada tahun 2024, atau tumbuh sebesar 24,1% dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp2.181.910, turun dibandingkan tahun sebelumnya. Sleman menduduki peringkat kedua dalam pengeluaran per kapita di DI Yogyakarta untuk kategori makanan dan bukan makanan.
Kabupaten Bantul
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kabupaten Bantul mengalami pertumbuhan sebesar 18,9% menjadi Rp976.696 pada tahun 2024. Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.730.550, turun dibandingkan tahun sebelumnya. Bantul berada di peringkat ketiga dalam pengeluaran per kapita di DI Yogyakarta untuk kategori makanan dan bukan makanan.
Kabupaten Gunung Kidul
Kabupaten Gunung Kidul mencatat pertumbuhan tertinggi pada rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan, mencapai 42,1% menjadi Rp574.926 pada tahun 2024. Pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.163.484, sedikit turun dari tahun sebelumnya. Gunung Kidul berada di peringkat keempat dalam pengeluaran per kapita di DI Yogyakarta untuk kategori makanan dan bukan makanan.