Pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Ternate, Maluku Utara, menunjukkan peningkatan pada tahun 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pengeluaran mencapai Rp108.428 per kapita per bulan. Angka ini tumbuh 1,5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Secara historis, pengeluaran untuk sabun mandi di Kota Ternate mengalami fluktuasi dalam tujuh tahun terakhir. Sempat mengalami penurunan 11,7% pada 2020, namun kembali naik secara bertahap. Pada 2024, pengeluaran mencatatkan nilai tertinggi. Meski demikian, pertumbuhan 1,5% ini merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir.
(Baca: Jumlah Sekolah SMA di DI Yogyakarta 2018 - 2024)
Pengeluaran untuk sabun mandi ini merupakan bagian kecil dari total pengeluaran masyarakat Kota Ternate. Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk aneka barang dan jasa mencapai Rp402.143. Pengeluaran untuk sabun mandi hanya menyumbang sekitar 27% dari total tersebut. Jika dibandingkan dengan pengeluaran untuk makanan jadi (Rp289.517) atau rokok dan tembakau (Rp199.074), alokasi untuk sabun mandi relatif lebih kecil.
Dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Maluku Utara, Kota Ternate menduduki peringkat kedua dalam hal pengeluaran untuk sabun mandi pada 2024. Peringkat pertama diduduki oleh Kabupaten Halmahera Tengah dengan nilai Rp120.548. Secara nasional, Kota Ternate berada di peringkat 36.
Kabupaten Halmahera Tengah mencatatkan pertumbuhan tertinggi, yaitu 41,1%, dengan pengeluaran Rp120.548. Kabupaten Halmahera Timur berada di urutan ketiga dengan pengeluaran Rp99.426 dan pertumbuhan 36,9%. Sementara itu, Kota Tidore Kepulauan mengalami penurunan signifikan sebesar 33,2%, dengan nilai Rp73.677. Kabupaten Halmahera Utara juga mengalami penurunan, meski tidak sebesar Kota Tidore Kepulauan, yaitu 3,8% dengan nilai Rp72.385. Kabupaten Halmahera Barat tercatat mengalami penurunan -10.5% dengan nilai Rp69.717.
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Hindu di Sulawesi Tenggara 2015-2024)
Kabupaten Halmahera Tengah
Kabupaten Halmahera Tengah menunjukkan performa yang signifikan dalam pengeluaran bukan makanan, dengan pertumbuhan mencapai 82.8%. Angka ini jauh di atas kabupaten/kota lain di Maluku Utara. Pengeluaran bukan makanan tercatat sebesar Rp1.118.124 pada 2024, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp611.642,62. Pertumbuhan ini menempatkan Halmahera Tengah di peringkat pertama se-provinsi Maluku Utara.
Kabupaten Halmahera Timur
Kabupaten Halmahera Timur menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan. Pertumbuhan pengeluaran mencapai 11%, meningkat dari Rp1.403.810 menjadi Rp1.558.307 pada 2024. Halmahera Timur menempati urutan kedua dalam hal pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan di antara kabupaten/kota di Maluku Utara. Kenaikan ini menunjukkan peningkatan kesejahteraan dan daya beli masyarakat di Halmahera Timur.
Kota Tidore Kepulauan
Kota Tidore Kepulauan mengalami penurunan pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan yang cukup signifikan. Data BPS menunjukkan penurunan sebesar 16.6%, dari Rp1.744.256 menjadi Rp1.454.975 pada 2024. Penurunan ini menyebabkan Tidore Kepulauan turun ke peringkat ketiga dalam hal pengeluaran untuk makanan dan bukan makanan di Maluku Utara. Penurunan ini menjadi anomali yang perlu diinvestigasi lebih lanjut.
Kabupaten Halmahera Utara
Kabupaten Halmahera Utara menunjukkan pertumbuhan yang stabil dalam pengeluaran untuk makanan. Pertumbuhan pengeluaran mencapai 15.5%, meningkat dari Rp575.329,89 menjadi Rp664.638 pada 2024. Halmahera Utara menempati urutan kelima dalam hal pengeluaran untuk makanan di antara kabupaten/kota di Maluku Utara. Peningkatan ini menunjukkan bahwa masyarakat Halmahera Utara semakin mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka.