Subsektor Logam Dasar Pimpin Pertumbuhan PDB Industri Pengolahan Kuartal I 2025

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai produk domestik bruto (PDB) atas dasar harga konstan (ADHK) industri pengolahan nonmigas Indonesia mencapai Rp612,43 triliun pada kuartal I 2025.

Nilainya meningkat atau tumbuh 4,31% dibanding kuartal I 2024 (year-on-year/yoy).

(Baca: Lapangan Usaha RI Tumbuh Kuartal I 2025, kecuali Pertambangan)

Dari 15 subsektor industri pengolahan nonmigas, pada kuartal I 2025 ada 11 subsektor yang tumbuh positif, sedangkan 4 subsektor terkontraksi atau mengalami pertumbuhan negatif.

Subsektor logam dasar memiliki tingkat pertumbuhan tertinggi, yakni 14,47% (yoy). Sedangkan pertumbuhan subsektor lainnya kurang dari 10% (yoy).

Di sisi lain, kontraksi paling dalam terjadi di subsektor industri pengolahan tembakau seperti terlihat pada grafik.

Jika diukur atas dasar harga berlaku (ADHB), nilai PDB industri pengolahan nonmigas pada kuartal I 2025 mencapai Rp991,79 triliun. Sektor ini berkontribusi 17,5% terhadap PDB ADHB nasional yang nilai totalnya Rp5,67 kuadriliun.

Adapun ini rincian kontribusi subsektor industri pengolahan nonmigas terhadap PDB ADHB sektor industrinya pada kuartal I 2025:

• Makanan dan Minuman: 41,15%
• Kimia & Farmasi: 10,43%
• Barang Logam: 9,17%
• Alat Angkutan: 7,79%
• Logam Dasar: 6,30%
• Tekstil & Pakaian Jadi: 5,80%
• Pengolahan Tembakau: 3,86%
• Kertas: 3,75%
• Galian bukan Logam: 2,53%
• Karet dan Plastik: 2,27%
• Industri Kayu: 2,20%
• Kulit & Alas Kaki: 1,43%
• Mesin & perlengkapan: 1,41%
• Furnitur: 1,21%
• Pengolahan Lainnya: 0,70%

(Baca: Ini Sektor Usaha dengan Pertumbuhan Tenaga Kerja Tertinggi Awal 2025)