PT Bank Central Asia Tbk (BCA) membukukan pendapatan bunga dan syariah bersih senilai Rp21,12 triliun pada kuartal I 2025.
Perolehan tersebut meningkat 6,8% dibanding kuartal I tahun lalu (year-on-year/yoy).
(Baca: Kredit Macet Perbankan Turun Akhir 2024, Rekor Terendah Baru)
Kenaikan pendapatan ini diiringi naiknya laba bersih BCA sebesar 9,8% (yoy) menjadi Rp14,15 triliun pada kuartal I 2025.
Menurut Presiden Direktur BCA Jahja Setiaadmadja, pertumbuhan laba BCA didorong oleh kredit yang naik 12,6% (yoy) menjadi Rp941 triliun.
Adapun kenaikan kredit ditopang oleh ekspansi pembiayaan di berbagai sektor.
Pada kuartal I 2025 penyaluran kredit korporasi BCA naik 13,9% (yoy) menjadi Rp443,4 triliun; kredit komersial naik 9,9% (yoy) menjadi Rp137,4 triliun; dan kredit UKM naik 12,9% (yoy) menjadi Rp124,5 triliun.
Kemudian kredit konsumen naik 11,3% (yoy) menjadi Rp225,7 triliun. Angka ini terdiri dari kredit pemilikan rumah (KPR) BCA yang tumbuh 10,5% (yoy) menjadi Rp135,3 triliun; kredit kendaraan bermotor (KKB) tumbuh 12,3% (yoy) menjadi Rp67,1 triliun, dan pinjaman konsumen lainnya tumbuh 13,9% (yoy) menjadi Rp23,3 triliun.
"Momentum Ramadan dan Idulfitri tahun ini berdampak positif bagi penyaluran kredit BCA hingga Maret 2025," kata Jahja dalam siaran pers, Kamis (24/4/2025).
(Baca: Kredit Macet UMKM Nasional Berkurang Akhir 2024)