Turis asing merupakan salah satu penyokong industri pariwisata Bali. Namun, beberapa waktu belakangan ada sebagian turis asing yang "berulah" hingga meresahkan masyarakat dan pemerintah setempat.
Ulah para turis asing itu beragam, mulai dari melanggar aturan lalu lintas, menggunakan KTP palsu, hingga membuat petisi karena terganggu suara kokok ayam milik warga lokal. Ada juga beberapa wisatawan asing yang menyalahgunakan izin kunjungannya dengan bekerja di Bali.
Merespons hal tersebut, Gubernur Bali I Wayan Koster akan membentuk satuan tugas khusus untuk mengawasi dan menindak pelanggaran hukum yang dilakukan wisatawan asing.
Satuan tugas itu akan melibatkan unsur Pemerintah Provinsi Bali, Polda Bali, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Kantor Imigrasi Bali, dan Satpol PP.
"Kami sudah mengidentifikasi berbagai jenis pelanggaran yang dilakukan turis dan warga negara asing di Provinsi Bali, dan akan ada penanganan secara terpadu," kata Koster, dilansir Katadata.co.id, Jumat (10/3/2023).
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang 2022 ada sekitar 2,15 juta wisatawan asing yang berkunjung ke Bali, mayoritasnya datang dari Australia.
Banyak pula turis asing di Bali yang berkebangsaan Singapura, India, Inggris, Amerika Serikat, Prancis, Jerman, Korea Selatan, Rusia, dan Belanda seperti terlihat pada grafik.
Adapun awal tahun ini Pemerintah Provinsi Bali berencana mencabut kebijakan pemberian visa kunjungan saat kedatangan (visa on arrival) bagi wisatawan asing asal Rusia dan Ukraina.
Menurut Gubernur Bali I Wayan Koster, turis dari Rusia dan Ukraina kerap memakai kedok kunjungan wisata untuk keluar dari konflik yang sedang melanda negara mereka.
"Karena dua negara lagi perang, mereka enggak nyaman di negaranya. Mereka pun ramai-ramai datang ke Bali, termasuk orang yang tidak berwisata juga kembali untuk mencari kenyamanan, termasuk juga untuk bekerja," kata Koster, dilansir Katadata.co.id, Minggu (12/3/2023).
Koster juga menyebut, turis asing asal Rusia dan Ukraina lebih banyak melanggar aturan dibanding turis dari negara-negara lain.
(Baca: Turis Bali Dilarang Sewa Motor, Ini Wilayah Bali dengan Motor Terbanyak)