Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah Base Transceiver Station (BTS) di Provinsi Bali pada tahun 2024 sebanyak 1.581 BTS.
Data historis menunjukkan pertumbuhan positif dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2018, jumlah BTS tercatat 1.367 BTS, kemudian meningkat menjadi 1.389 BTS pada tahun 2019, 1.511 BTS pada tahun 2020, 1.536 BTS pada tahun 2021, hingga mencapai 1.581 BTS pada tahun 2024. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2020 dengan 8,78%, sedangkan pertumbuhan terendah terjadi pada tahun 2019 dengan 1,61%. Secara keseluruhan, terjadi peningkatan jumlah BTS di Bali sebesar 15,65% dalam periode 2018-2024.
(Baca: Jumlah Penduduk Setengah Pengangguran di Sulawesi Utara | 2024)
Kenaikan dari 1.536 BTS pada tahun 2021 menjadi 1.581 BTS pada tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan sebesar 2,93% atau bertambah 45 BTS. Rata-rata pertumbuhan BTS di Bali dalam tiga tahun terakhir (2020-2024) adalah 4,45%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan dalam lima tahun terakhir (2018-2024) yaitu 4,04%. Hal ini mengindikasikan percepatan peningkatan infrastruktur telekomunikasi di Bali dalam beberapa tahun terakhir.
Dibandingkan dengan provinsi lain di wilayah Nusa Tenggara dan Bali, Bali berada di peringkat ketiga pada tahun 2024. Peringkat ini sama dengan tahun 2021. Sementara itu, secara nasional, Bali menempati peringkat ke-17. Peningkatan jumlah BTS ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam meningkatkan konektivitas dan infrastruktur telekomunikasi di Bali.
Kenaikan tertinggi jumlah BTS di Bali terjadi pada tahun 2020 dengan penambahan 122 BTS, sedangkan kenaikan terendah terjadi pada tahun 2019 dengan penambahan 22 BTS. Tidak terdapat anomali yang signifikan dalam data historis jumlah BTS di Bali. Pertumbuhan jumlah BTS cenderung stabil dan positif dari tahun ke tahun.
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur berada di peringkat ke-14 secara nasional dengan 2.067 BTS. Pertumbuhannya mencapai 15,73%, menunjukkan perkembangan signifikan dalam infrastruktur telekomunikasi di wilayah ini. Dibandingkan wilayah lain, Kalimantan Timur menunjukkan angka yang cukup baik dalam pengembangan BTS.
(Baca: Persentase Desa dengan Kondisi Sinyal Telepon Kuat di Sulawesi Tengah | 2024)
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Barat berada di peringkat ke-15 secara nasional dengan 1.969 BTS. Pertumbuhannya sebesar 3,74%. Meski pertumbuhannya tidak setinggi Kalimantan Timur, NTB tetap menunjukkan perkembangan positif dalam peningkatan infrastruktur telekomunikasi.
Kalimantan Selatan
Kalimantan Selatan berada di peringkat ke-16 secara nasional dengan 1.855 BTS. Pertumbuhan BTS di Kalimantan Selatan adalah 15,15%. Angka ini menunjukkan perkembangan yang cukup pesat dalam infrastruktur telekomunikasi di provinsi tersebut.
Jambi
Dengan 1.486 BTS, Jambi berada di peringkat ke-18 secara nasional dan mencatatkan pertumbuhan 12,15%. Pertumbuhan yang stabil menandakan upaya berkelanjutan dalam meningkatkan konektivitas di wilayah tersebut.
Sulawesi Tengah
Sulawesi Tengah berada di peringkat ke-19 secara nasional, memiliki 1.484 BTS dan mencatat pertumbuhan tertinggi di antara provinsi lain, yaitu 55,39%. Hal ini menempatkan Sulawesi Tengah sebagai wilayah dengan peningkatan infrastruktur telekomunikasi yang sangat pesat.
Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah berada di peringkat ke-20 secara nasional dengan 1.478 BTS. Provinsi ini mencatat pertumbuhan 44,34%. Meskipun berada di urutan terakhir dalam daftar ini, pertumbuhan yang signifikan menunjukkan upaya serius dalam meningkatkan konektivitas di wilayah Kalimantan Tengah.