Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Jumlah Penduduk Setengah Pengangguran di Provinsi Sulawesi Utara pada tahun 2024 sebesar 86.468 jiwa. Data historis menunjukkan fluktuasi dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2024, terjadi kenaikan sebesar 14,23% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata pertumbuhan selama tiga tahun terakhir, yaitu -0,12%, namun masih di bawah rata-rata pertumbuhan lima tahun terakhir yaitu 9,58%. Pertumbuhan tertinggi dalam lima tahun terakhir terjadi pada tahun 2020 sebesar 70,99%, sementara penurunan terendah terjadi pada tahun 2022 turun 26,65%.
Jika dibandingkan dengan rata-rata tiga tahun terakhir, angka tahun 2024 menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik. Rata-rata Jumlah Penduduk Setengah Pengangguran selama tiga tahun terakhir (2021-2023) adalah 82.579 jiwa. Sementara itu, jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir, rata-rata Jumlah Penduduk Setengah Pengangguran adalah 91.208 jiwa. Ini mengindikasikan bahwa dalam lima tahun terakhir, kondisi ketenagakerjaan sedikit lebih baik dibandingkan tiga tahun terakhir. Sulawesi Utara menempati ranking ke-5 di pulau Sulawesi dan ranking ke-25 secara nasional pada tahun 2024.
(Baca: Harga Beras Kualitas Medium II di Sumatera Barat Rp.18.250 per Kg (Jumat, 19 Desember 2025))
Kenaikan tertinggi Jumlah Penduduk Setengah Pengangguran dalam data historis terjadi pada tahun 2020, dengan pertumbuhan mencapai 70,99%. Hal ini bisa jadi anomali yang perlu ditelusuri lebih lanjut faktor penyebabnya. Penurunan terendah terjadi pada tahun 2022 dengan angka -26,65%. Fluktuasi ini menggambarkan dinamika pasar tenaga kerja di Sulawesi Utara yang dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, dan perubahan demografi.
Pada tahun 2024, Sulawesi Utara menempati peringkat ke-5 di Pulau Sulawesi dalam hal Jumlah Penduduk Setengah Pengangguran. Provinsi dengan jumlah setengah pengangguran tertinggi di Sulawesi adalah Maluku. Secara nasional, Sulawesi Utara berada di peringkat ke-25. Posisi ini menunjukkan bahwa permasalahan setengah pengangguran di Sulawesi Utara masih perlu mendapat perhatian lebih dibandingkan provinsi lain di pulau tersebut.
Jika dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Sulawesi, Sulawesi Utara memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan Sulawesi Barat. Data menunjukkan bahwa Maluku memiliki jumlah setengah pengangguran tertinggi di pulau tersebut, diikuti oleh Maluku Utara. Posisi Sulawesi Utara berada di tengah-tengah, mengindikasikan bahwa masalah setengah pengangguran di provinsi ini memerlukan penanganan yang tepat agar tidak semakin memburuk.
Maluku
Maluku menduduki peringkat pertama di pulau tersebut dengan angka mencapai 110.030 jiwa, menunjukkan tantangan besar dalam menciptakan lapangan kerja penuh. Pertumbuhan yang signifikan sebesar 23,64% menunjukkan adanya dinamika yang kompleks dalam pasar tenaga kerja di Maluku, memerlukan perhatian khusus dan solusi yang inovatif. Ranking nasionalnya adalah 22, menandakan bahwa masalah setengah pengangguran di Maluku memerlukan perhatian serius di tingkat nasional.
(Baca: Angka Harapan Hidup (AHH) Perempuan di Riau | 2024)
Sulawesi Barat
Sulawesi Barat menempati urutan keempat di pulau Sulawesi dengan jumlah penduduk setengah pengangguran sebanyak 91.611 jiwa. Pertumbuhan sebesar 18,35% menunjukkan peningkatan dalam jumlah penduduk setengah pengangguran, yang mungkin disebabkan oleh berbagai faktor seperti perubahan ekonomi atau kurangnya lapangan kerja. Peringkat nasional 23 menyoroti perlunya intervensi dan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini.
Kalimantan Timur
Kalimantan Timur berada di peringkat ketiga di pulau Kalimantan dengan 91.044 jiwa, mencerminkan tantangan ketenagakerjaan yang signifikan. Tingkat pertumbuhan 43,04% menunjukkan peningkatan yang substansial, mengindikasikan bahwa langkah-langkah proaktif diperlukan untuk mengelola masalah ini secara efektif. Secara nasional, Kalimantan Timur berada di peringkat 24, menunjukkan perlunya fokus berkelanjutan untuk meningkatkan peluang kerja.
Kalimantan Tengah
Kalimantan Tengah menempati urutan keempat di pulau Kalimantan dengan 82.601 jiwa. Pertumbuhan sebesar 0,1% mencerminkan peningkatan yang minimal, menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja mungkin relatif stabil atau menghadapi pertumbuhan yang lambat. Peringkat nasional Kalimantan Tengah adalah 26, menandakan perlunya strategi yang ditargetkan untuk meningkatkan prospek pekerjaan di wilayah tersebut.
Bali
Provinsi Bali mencatat 62.582 jiwa dan menduduki peringkat ketiga di Nusa Tenggara dan Bali, mengindikasikan masalah ketenagakerjaan yang perlu diatasi. Penurunan turun 7,16% mengindikasikan perbaikan yang potensial atau perubahan dalam pasar tenaga kerja. Ranking ke-27 secara nasional menunjukkan bahwa masalah setengah pengangguran di Bali memerlukan perhatian yang berkelanjutan, meskipun ada penurunan baru-baru ini.
Maluku Utara
Maluku Utara berada di posisi kedua di pulau Maluku dengan jumlah penduduk setengah pengangguran sebesar 60.433 jiwa. Pertumbuhan yang signifikan sebesar 30,08% menunjukkan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam setengah pengangguran, yang memerlukan penyelidikan dan tindakan segera. Dengan peringkat nasional 28, Maluku Utara menghadapi tantangan yang signifikan dalam menciptakan lapangan kerja yang stabil.