Kepala Ekonom Bank Sentral Inggris (Bank of England/BoE) Huw Pill memperingatkan bahwa ekonomi Inggris akan melambat dalam setahun ke depan. Ia pun menyampaikan BoE berpeluang mengambil kebijakan untuk menaikkan lagi suku bunga acuannya.
"Kami benar-benar tidak mengharapkan untuk melihat pertumbuhan ekonomi sekitar satu tahun ke depan," ujar Pill usai memberi pidato di konferensi London and Qatar Centre for Global Banking & Finance di King’s College, London, seperti dilansir Reuters, Rabu (6/7/2022).
Sebelumnya, pada Juni 2022 BoE telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 1,25%. Kenaikan tersebut merupakan yang kelima kalinya terjadi secara beruntun sejak Desember tahun lalu, seperti terlihat pada grafik.
Bank sentral Inggris pun berpeluang mengerek lagi suku bunga acuannya di waktu mendatang demi menekan laju inflasi ke target 2%.
"Skala, kecepatan, dan waktu kenaikan suku bunga lebih lanjut akan mencerminkan penilaian Komite Kebijakan Moneter Inggris terhadap prospek ekonomi dan tekanan inflasi," ujar Pill dalam pidatonya.
Pada Mei 2022 laju inflasi Inggris telah meningkat 9,1% dibanding Mei tahun sebelumnya (year on year/yoy). Inflasi ini dipicu naiknya harga komoditas pangan dan energi yang kian tinggi setelah Rusia melakukan invasi ke Ukraina.
(Baca Juga: Perangi Inflasi, Sejumlah Bank Sentral Naikkan Suku Bunga Acuan)