Harga Pupuk Urea Global Kuartal III 2025 Lebih Mahal dari Tahun Lalu

Berdasarkan data Bank Dunia, rata-rata harga pupuk urea di pasar global pada kuartal III atau Juli-September 2025 berfluktuasi di atas level US$450 per ton.

Harganya lebih mahal dibanding kuartal III tahun lalu, yang fluktuasinya masih di bawah US$350 per ton.

Adapun sampai September 2025, rata-rata harga pupuk urea global mencapai US$461 per ton.

Meski turun dibanding bulan sebelumnya, harga itu masih lebih tinggi sekitar 37% dibanding September tahun lalu (year-on-year).

(Baca: Kuota Subsidi Pupuk 2024 Capai 9,55 Juta Ton, Mayoritas Urea)

Di tengah tren kenaikan ini, pemerintah Indonesia menurunkan harga pupuk urea bersubsidi.

Aturannya tertuang dalam Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1117/Kpts./SR.310/M/10/2025 yang berlaku mulai 22 Oktober 2025.

Keputusan tersebut menyatakan, harga eceran tertinggi (HET) untuk seluruh jenis pupuk bersubsidi di Indonesia diturunkan 20%, dengan rincian berikut:

• Pupuk urea: turun dari Rp2.250 menjadi Rp1.800 per kilogram
• Pupuk NPK: turun dari Rp2.300 menjadi Rp1.840 per kilogram
• Pupuk NPK kakao: turun dari Rp3.300 menjadi Rp2.640 per kilogram
• Pupuk ZA khusus tebu: turun dari Rp1.700 menjadi Rp1.360 per kilogram
• Pupuk organik: turun dari Rp800 menjadi Rp640 per kilogram

"Kita merevitalisasi sektor pupuk karena pupuk adalah darah pertanian. Tanpa pupuk kita tidak bisa berproduksi," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam siaran pers, Rabu (22/10/2025).

"Ini langkah cepat pemerintah untuk menolong petani, meningkatkan produksi pangan, dan memastikan tidak ada lagi kelangkaan pupuk di lapangan," ujarnya.

(Baca: Dampak Perubahan Iklim, Produktivitas Padi Indonesia Menyusut)