Sebanyak 163 negara telah mendeteksi keberadaan virus corona Covid-19 varian Delta (B.1617.2) hingga Kamis 23 September 2021. Britania Raya menjadi negara dengan jumlah varian Delta paling banyak di dunia, yakni 427.122 sekuens.
Amerika Serikat menyusul di peringkat kedua dengan 339.038 sekuens varian Delta. Setelahnya ada Denmark dan Jerman dengan varian Delta masing-masing sebanyak 47.117 sekuens dan 45.927 sekuens.
Sebanyak 41.740 sekuens varian Delta terdeteksi di Turki. Jumlah varian Delta yang ada di Prancis mencapai 34.695 sekuens. Kemudian, ada 23.828 sekuens varian Delta yang terdeteksi di India.
Swedia telah mendeteksi 20.042 sekuens varian Delta. Sebanyak 19.821 sekuens varian Delta berada di Kanada. Lalu, Spanyol tercatat memiliki 17.415 sekuens varian Delta.
Sementara, Indonesia telah mendeteksi 2.720 sekuens varian Delta. Menurut Kementerian Kesehatan, varian ini telah menyebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Adapun, varian Delta pertama kali terdeteksi di India pada Oktober 2020. Varian ini punya tingkat penularan lebih tinggi 90% dibandingkan varian corona aslinya.
Atas dasar itu, masyarakat harus mencegah penularan corona, terutama varian Delta. Salah satu caranya dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.
(Baca: Kasus Covid-19 Indonesia Posisi 13 Dunia)