Startup bidang transportasi kembali mengalami gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).
Teranyar, Grab mengumumkan bakal melakukan PHK pada sekira 1.000 karyawannya. Jumlah itu setara 11% dari total karyawan perusahaan saat ini.
Kepala Eksekutif Grab Anthony Tan berdalih bahwa pemangkasan karyawan perusahaan bukan merupakan jalan pintas menuju profitabilitas melainkan reorganisasi strategis untuk beradaptasi dengan lingkungan bisnis yang persaingannya semakin ketat.
Klaim itu menguatkan agar perusahaan perlu mengelola biaya dan memastikan layanan yang lebih terjangkau dalam jangka panjang.
"Perubahan tidak pernah secepat ini. Teknologi seperti AI (kecerdasan buatan) generatif berkembang dengan kecepatan yang sangat tinggi. Biaya modal telah meningkat, secara langsung berdampak pada lanskap persaingan," kata Anthony dalam surat yang dikirim kepada karyawannya, dikutip dari Reuters, Selasa (20/6/2023).
Anthony mengatakan, PHK Grab tersebut merupakan yang terbesar jumlahnya sejak pandemi Covid-19. Pada 2020, Grab juga sempat memecat 360 karyawannya.
Selain Grab, perusahaan induk Gojek dan Tokopedia, GoTo, juga sempat melakukan PHK terhadap 1.300 karyawannya pada November 2022 lalu.
Menurut data Layoffs.fyi, PHK startup di bidang transportasi yang terbesar semenjak pandemi Covid-19 terjadi pada Uber. Startup asal San Fransisco itu melakukan PHK terhadap 3.700 karyawannya pada 6 Mei 2020 lalu. Kemudian, dalam waktu kurang dari dua pekan, Uber kembali melakukan PHK terhadap 3.000 karyawannya.
Adapun PHK yang dilakukan Grab pada bulan ini masuk ke dalam daftar PHK startup bidang transportasi terbesar semenjak awal pandemi yaitu menempati urutan ke-9 dari total 169 PHK startup di bidang tersebut.
Berikut adalah daftar 10 startup bidang transportasi dengan PHK karyawan terbanyak sejak 1 Februari hingga 22 Juni 2023:
- Uber (6 Mei 2020): 3.700 karyawan
- Uber (18 Mei 2020): 3.000 karyawan
- Carvana (10 Mei 2020): 2.500 karyawan
- Carvana (18 November 2022): 1.500 karyawan
- Ola (20 Mei 2020): 1.400 karyawan
- Lucid Motors (28 Maret 2023): 1.300 karyawan
- GoTo (10 November 2022): 1.300 karyawan
- Lyft (21 April 2023): 1.072 karyawan
- Grab (20 Juni 2023): 1.000 karyawan
- Ola (29 Juli 2022): 1.000 karyawan
(Baca: Ini Perusahaan Teknologi dengan PHK Terbanyak sampai Awal 2023)