Menurut laporan Kementerian Kesehatan Singapura, kasus Covid-19 di negerinya kembali melonjak pada awal Mei 2024.
Pada periode 28 April-4 Mei 2024 terdapat sekitar 13.700 kasus Covid-19 di Singapura. Kemudian pada 5-11 Mei 2024 naik menjadi 25.900 kasus.
Mereka mencatat, penambahan kasus ini diiringi dengan kenaikan rawat inap pasien Covid-19 di Singapura.
Namun, rata-rata kasus harian yang masuk unit perawatan insentif (ICU) masih rendah.
Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan, tidak ada indikasi bahwa varian Covid-19 yang kini beredar lebih mudah menular atau lebih parah dari varian sebelumnya.
Namun, mereka memperkirakan kekebalan masyarakat Singapura sudah berkurang.
"Kami mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti perkembangan vaksinasi Covid-19, untuk melindungi diri dari jenis virus yang ada saat ini dan virus yang sedang berkembang," kata Kementerian Kesehatan Singapura dalam siaran pers, Sabtu (18/5/2024).
Mereka menyatakan, saat ini Covid-19 yang sedang berkembang secara global adalah varian JN.1 dan sub-garis keturunannya, termasuk varian KP.1 dan KP.2.
Adapun saat ini Covid-19 varian KP.1 dan KP.2 menyumbang lebih dari dua pertiga kasus Covid-19 di Singapura.
"Masyarakat diimbau untuk menjalankan tanggung jawab pribadi dan sosial dengan menjaga kebersihan pribadi, mengurangi interaksi sosial saat tidak enak badan, dan memakai masker jika rentan secara medis, di tempat ramai, atau jika ada gejala," kata Kementerian Kesehatan Singapura.
(Baca: 10 Negara dengan Kunjungan Terbanyak ke Indonesia pada Februari 2024)