Pemerintah mengalokasikan dana investasi yang diambil dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah (APBN) sebanyak Rp176,3 triliun hingga Juni 2023.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menghimpun beberapa klaster investasinya. Terbesar adalah klaster infrastruktur yang dialokasikan mencapai Rp85,3 triliun hingga Juni 2023.
Dengan jarak yang cukup jauh di posisi kedua, ada klaster pendidikan yang mencapai Rp20 triliun.
Kemudian ada pangan dan lingkungan hidup sebesar Rp4,8 triliun dan perlindungan masyarakat sebesar Rp4,3 triliun.
Lalu ada klaster kerja sama internasional yang diberi investasi Rp3,5 triliun. Sementara klaster lainnya terhimpun sebanyak Rp58 triliun.
Di samping itu, ada kewajiban penjaminan sebesar Rp330 miliar
Sri Mulyani, Menteri Keuangan mengatakan bahwa hingga 30 Juni 2023 alokasi yang dicairkan atau realisasinya sebesar Rp39 triliun untuk klaster-klaster tersebut. Angka tersebut setara 22,12% dari total alokasi.
Rinciannya, pencairan untuk klaster infrastruktur sebesar Rp22 triliun. Sisanya untuk klaster pendidikan sebesar Rp15 triliun dan kerja sama internasional sebesar Rp2 triliun.
Investasi infrastruktur jadi yang terbesar dibanding klaster lainnya. Ani, sapaannya, menyebut investasi klaster infrastruktur untuk mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digarap oleh Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
"Ini belanja tidak habis pakai, tetapi investasi. Maka kalau kita lihat, seperti LMAN, itu sudah Rp144,46 triliun total alokasinya, ini sudah menghasilkan berbagai infrastruktur PSN, misalnya jalan tol, bendungan," kata Ani dalam konferensi pers daring APBN Kita Edisi Juli 2023, Senin (24/7/2023).
(Baca juga: Kucuran APBN untuk Jalan Tol Paling Tinggi dalam Proyek Strategis Nasional per Mei 2023)