Berdasarkan data Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), ada 304 surat minat investasi letter of intent (LOI) yang sudah diterima dari para investor di dalam dan luar negeri per Desember 2023.
"Sektor-sektornya dari 304 (LOI) tadi, yang terbanyak adalah barang jasa, energi, dan properti," kata Direktur Pembiayaan Otoria IKN Naufal Aminudin dalam acara Sosialisasi UU No. 21/2023 tentang Perubahan UU No. 3/2022 tentang Ibu Kota Negara di kanal YouTube Bappenas RI, Senin (11/12/2023).
Ia merinci, pembangunan IKN di sektor barang dan jasa telah menerima 64 LOI, energi 52 LOI, dan properti 38 LOI.
Di urutan berikutnya, ada sektor properti dan air yang sama-sama membukukan 17 LOI.
Posisinya diikuti oleh sektor mix used (16 LOI), transportasi (16 LOI), kesehatan (15 LOI), pendidikan (15 LOI), dan perkantoran (12 LOI).
Sementara waste management, keuangan, konstruksi, township dan kawasan industri jadi sektor yang paling kurang diminati investor, jumlahnya kurang dari 10 LOI hingga akhir tahun ini.
Di samping itu, untuk pembangunan dengan skema Kerja Sama Pemerintah Badan Usaha (KPBU) ada sembilan proyek hunian untuk ASN yang akan digarap investor dalam negeri dan luar negeri.
"Ini dalam proses penyusunan feasibility study untuk selanjutnya masuk ke tahap transaksi," kata Naufal.
Selain sektor hunian, ada juga proyek KPBU di sektor pendidikan. Dengan begitu, hingga Desember 2023, sudah ada 10 proyek KPBU yang sedang diproses oleh Otorita IKN.
"Total secara keseluruhan indikasi investasi melalui skema KPBU untuk saat ini sekitar Rp55 triliun," kata Naufal.
Ia menyatakan, ke depannya nilai investasi proyek dari skema KPBU diprediksi terbut bertumbuh karena peminatnya cukup tinggi.
"Sampai dengan saat ini, investor yang tertarik untuk berinvestasi melalui skema ini relatif sangat besar," kata Naufal.
(Baca juga: Realisasi Belanja IKN Capai Rp13 Triliun per Oktober 2023)