Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi anggaran untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) mencapai Rp13 triliun per Oktober 2023.
Jumlahnya baru digunakan sekitar 44% dari total alokasi sebesar Rp29,3 triliun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara APBN 2023.
"Biasanya nanti, terutama untuk infrastruktur, baru akan banyak pembayaran terjadi di akhir tahun," kata Direktur Jenderal Anggaran Kemenkeu Isa Rachmatarwata dalam konferensi pers APBN Kita edisi November 2023 secara daring, Jumat (24/11/2023).
Isa menjelaskan, belanja IKN digunakan untuk dua klaster utama, yakni belanja klaster infrastruktur dan klaster non-infrastruktur.
Belanja klaster infrastruktur menghabiskan dana sebesar Rp26,3 triliun pada Oktober 2023. Belanja dialokasikan untuk pembagunan istana negara, kawasan inti pusat pemerintahan, jalan tol, kawasan pemukiman, jembatan Pulau Balang, hingga inisiasi bandara VVIP.
Kemudian unuk belanja non-infrastruktur telah menyerap Rp3 triliun. Anggaran ini mencakup perencanaan, pemetaan, pengamanan, dan lainnya.
Adapun realisasi IKN tersebut membuat belanja kementerian/lembaga (K/L) tumbuh 1,9% dari periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy) menjadi Rp768,7 triliun per Oktober 2023.
Selain belanja IKN, Kemenkeu mengungkapkan akselerasi belanja K/L ini didorong oleh persiapan pelaksanaan pemilu, percepatan penyelesaian infrastruktur priotitas, serta penyaluran bantuan sosial. Kegiatan tersebut masuk ke belanja pemerintah pusat yang terealisasikan sebesar Rp1.572,2 triliun.
(Baca juga: Pemerintah Sebut Investasi Swasta ke IKN Capai Rp45 Triliun hingga 2023)