Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 mencapai 4,87% (year-on-year/yoy).
Angka itu mencerminkan pertumbuhan nilai produk domestik bruto (PDB) harga konstan nasional, yang naik dari Rp3.113 triliun (kuartal I 2024) menjadi Rp3.264,5 triliun (kuartal I 2025).
(Baca: Proyeksi IMF, Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 di Bawah 5%)
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 ini melambat dibanding kuartal sebelumnya.
Tingkat pertumbuhannya juga paling rendah dalam tiga tahun terakhir, seperti terlihat pada grafik.
Adapun jika dilihat dari lapangan usaha, pada kuartal I 2025 pertumbuhan negatif hanya terjadi di sektor pertambangan dan penggalian. Sedangkan sektor usaha lainnya masih tumbuh positif.
Berikut rincian pertumbuhan ekonomi Indonesia per lapangan usaha pada kuartal I 2025, diurutkan dari yang tumbuh tertinggi:
- Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan: 10,52% (yoy)
- Jasa Lainnya: 9,84% (yoy)
- Jasa Perusahaan: 9,27% (yoy)
- Transportasi dan Pergudangan: 9,01% (yoy)
- Informasi dan Komunikasi: 7,72% (yoy)
- Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial: 5,78% (yoy)
- Penyediaan Akomodasi dan Makan-Minum: 5,75% (yoy)
- Pengadaan Listrik dan Gas: 5,11% (yoy)
- Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor: 5,03% (yoy)
- Jasa Pendidikan: 5,03% (yoy)
- Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib: 4,78% (yoy)
- Industri Pengolahan: 4,55% (yoy)
- Jasa Keuangan dan Asuransi: 3,98% (yoy)
- Real Estat: 2,94% (yoy)
- Konstruksi: 2,18% (yoy)
- Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Daur Ulang: 0,18% (yoy)
- Pertambangan dan Penggalian: -1,23% (yoy)
(Baca: Proyeksi Ekonomi Global 2025 Tertekan Perang Dagang)
Kemudian dari segi pengeluaran, pada kuartal I 2025 pertumbuhan negatif hanya terjadi pada konsumsi pemerintah. Sedangkan pengeluaran lainnya masih tumbuh positif.
Berikut rincian pertumbuhan ekonomi Indonesia per kelompok pengeluaran pada kuartal I 2025, diurutkan dari yang tumbuh tertinggi:
- Ekspor Barang dan Jasa: 6,78% (yoy)
- Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga: 4,89% (yoy)
- Impor Barang dan Jasa: 3,96% (yoy)
- Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT): 3,07% (yoy)
- Pembentukan Modal Tetap Bruto: 2,12% (yoy)
- Pengeluaran Konsumsi Pemerintah: -1,38% (yoy)
(Baca: Optimisme Konsumen Indonesia Melemah Kuartal I 2025)