Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur melalui rasio Gini mencapai 0,379 poin pada Maret 2024. Angka ini sudah turun dari Maret 2023 yang sebesar 0,388 poin.
Berdasarkan provinsi, DI Yogyakarta mengalami ketimpangan paling parah se-Indonesia dengan rasio 0,435 pada Maret 2024—melampaui rerata nasional. Rincian rasionya, yakni perdesaan sebesar 0,349 poin dan perkotaan sebesar 0,440 poin.
Yogyakarta bahkan menjadi 'juara bertahan' ketimpangan ekonomi nasional pada dua periode penghitungan sebelumnya, yakni 0,449 poin pada Maret 2023 dan 0,459 poin pada September 2022 untuk desa dan kota.
Provinsi dengan ketimpangan pengeluaran tertinggi kedua adalah DKI Jakarta, yakni 0,423 poin pada Maret 2024. Jakarta juga mengalami ketimpangan yang cukup tinggi sebelumnya, yakni 0,431 poin pada Maret 2023 dan 0,412 poin pada September 2022.
Jawa Barat menyusul di posisi ketiga dengan rasio ketimpangan 0,421 poin. Rinciannya, rasio perkotaan sebesar 0,434 dan perdesaan 0,325 poin.
Jawa Barat pun mengantongi rasio Gini yang cukup tinggi pada periode sebelumnya, yakni 0,425 pada Maret 2023 dan 0,412 pada September 2022 untuk desa dan kota.
Di luar tiga besar provinsi tersebut, ketimpangan yang tinggi juga terjadi di Gorontalo (0,414 poin); Papua Selatan (0,404); Papua Barat (0,389); Papua Tengah (0,381); Jawa Timur (0,372); Sulawesi Tenggara (0,37); dan Jawa Tengah (0,367).
Sementara itu, provinsi dengan rasio Gini terendah tercatat di Kepulauan Bangka Belitung (0,244 poin); Kalimantan Utara (0,264); dan Maluku (0,282).
Nilai rasio Gini atau koefisien Gini diukur pada skala 0 hingga 1 poin. Melansir laman Bappenas, rasio Gini bernilai 0 poin menunjukkan kesetaraan sempurna, yang berarti seluruh penduduk memiliki pengeluaran per kapita yang sama.
Sedangkan koefisien Gini bernilai 1 poin menunjukkan ketimpangan sempurna. Hal itu menggambarkan, hanya satu penduduk saja yang memiliki pengeluaran per kapita dan yang lainnya tidak sama sekali.
"Dengan demikian, semakin tinggi koefisien Gini, semakin tinggi tingkat ketimpangan suatu daerah," tulis Bappenas dalam laman resminya.
Berikut daftar lengkap rasio Gini akumulasi perkotaan dan perdesaan provinsi di Indonesia Maret 2024:
- Aceh 0,294 poin
- Sumatera Utara 0,297 poin
- Sumatera Barat 0,283 poin
- Riau 0,307 poin
- Jambi 0,321 poin
- Sumatera Selatan 0,333 poin
- Bengkulu 0,342 poin
- Lampung 0,302 poin
- Kepulauan Bangka Belitung 0,244 poin
- Kepulauan Riau 0,349 poin
- DKI Jakarta 0,423 poin
- Jawa Barat 0,421 poin
- Jawa Tengah 0,367 poin
- DI Yogyakarta 0,435 poin
- Jawa Timur 0,372 poin
- Banten 0,353 poin
- Bali 0,361 poin
- Nusa Tenggara Barat 0,361 poin
- Nusa Tenggara Timur 0,316 poin
- Kalimantan Barat 0,310 poin
- Kalimantan Tengah 0,301 poin
- Kalimantan Selatan 0,302 poin
- Kalimantan Timur 0,321 poin
- Kalimantan Utara 0,264 poin
- Sulawesi Utara 0,360 poin
- Sulawesi Tengah 0,301 poin
- Sulawesi Selatan 0,363 poin
- Sulawesi Tenggara 0,370 poin
- Gorontalo 0,414 poin
- Sulawesi Barat 0,354 poin
- Maluku 0,282 poin
- Maluku Utara 0,316 poin
- Papua Barat 0,389 poin
- Papua Barat Daya 0,346 poin
- Papua 0,362 poin
- Papua Selatan 0,404 poin
- Papua Tengah 0,381 poin
- Papua Pegunungan 0,340 poin
- Rerata Indonesia 0,379 poin.
(Baca juga: BPS: Ketimpangan Ekonomi Indonesia Turun pada Maret 2024)