Volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati di Kalimantan Barat tercatat -11.91% menjadi 34,8 juta ton data per Januari 2025. Menurut rekam jejaknya, pertumbuhan tertinggi di provinsi ini sebelumnya pernah terjadi pada September 2024 sebesar 219,02%. Adapun dalam enam tahun terakhir, volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati tercatat dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 17,46%
Daftar 10 Terbesar:
(Baca: Statistik Penduduk Beragama Protestan di Sumatera Utara 2019-2024)
Menurut publikasi Bank Indonesia (BI), data per Januari 2025, volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati jika ditotal untuk 10 provinsi teratas besarnya mencapai 435,45 juta ton. Nilai dari jumlah 10 provinsi tersebut, proporsinya mencapai 100% dari total seluruh provinsi.
Sumatera Utara mencatatkan volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati tertinggi dengan 185,48 juta ton. Di provinsi ini, Bank Indonesia (BI) mencatat perkembangan data bulanan di wilayah ini turun 3,6% dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya. Kalimantan timur berada di urutan kedua. Dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati di provinsi ini tumbuh -76,9%. Periode yang sama bulan sebelumnya volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati di provinsi ini tercatat 247,94 juta ton.
Selanjutnya, volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati di Kalimantan Tengah turun 24,59% menjadi 42 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya, volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati di Sulawesi Utara naik 0,65% menjadi 35,14 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya dan volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati di Kalimantan Barat turun 26,72% menjadi 34,8 juta ton dibandingkan dengan periode yang sama bulan sebelumnya
(Baca: Nilai Ekspor SITC Kode 23 Karet Mentah, Sintetis dan Pugaran Periode 2020-2025)
Berikut ini adalah daftar sepuluh provinsi dengan volume ekspor SITC kode 42 minyak dan lemak nabati jumlah tertinggi:
- Sumatera Utara 185,48 juta ton
- Kalimantan Timur 84,83 juta ton
- Kalimantan Tengah 42 juta ton
- Sulawesi Utara 35,14 juta ton
- Kalimantan Barat 34,8 juta ton
- Kalimantan Selatan 34,11 juta ton
- Sumatera Selatan 18,5 juta ton
- Sulawesi Tengah 580,48 ribu ton