Pemerintah menargetkan ekonomi Indonesia pada 2019 tumbuh 5,3%, lebih rendah dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2018 sebesar 5,4%. Namun, angka tersebut masih di atas capaian hingga semester I 2018 sebesar 5,17% maupun outlook 2018 sebesar 5,2%. Konsumsi dan investasi diharapkan masih akan menjadi motor penggerak perekonomian nasional tahun depan.
Konsumsi masyarakat tahun depan diprediksi akan tumbuh 5,1% yang didukung oleh perbaikan pendapatan, terjaganya inflasi di 3,5%. Dalam pidato kenegaraanya, Presiden Joko Widodo akan menaikkan gaji Pegawai Negeri Sipil dan pensiunan sebesar 5% pada 2019. Konsumsi pemerintah juga masih akan tumbuh yang disertai langkah efisiensi. Untuk kinerja ekspor diproyeksikan tumbuh 6,6% sementara kinerja impor tumbuh 7,4%.
Di tengah ketidakpastian pasar finansial global, pemerintah mematok target nilai tukar rupiah di level Rp 14.400/dolar Amerika Serikat dan harga minyak mentah di US$ 70/barel, dengan lifting minyak dan gas 1,2 juta barel/hari.
(Baca Databoks: Inilah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Sejak 1961)