Kontribusi Industri Tekstil untuk PDB Indonesia Turun sampai Kuartal III 2025

Kontribusi industri tekstil terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia cenderung turun dalam beberapa tahun terakhir.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada kuartal I 2020, nilai PDB harga berlaku industri tekstil mencapai Rp49,53 triliun, berkontribusi 1,26% terhadap total PDB harga berlaku nasional.

Setelah itu kontribusinya perlahan berkurang, hingga menjadi 0,95% pada kuartal III 2025.

(Baca: Jumlah Perusahaan Tekstil Indonesia Menyusut)

Pertumbuhan PDB industri tekstil juga mengalami pasang surut dalam lima tahun terakhir.

Pada awal krisis pandemi Covid-19, yakni kuartal II 2020, PDB industri tekstil sempat anjlok hingga pertumbuhannya negatif 14% (year-on-year/yoy).

Lalu sejak kuartal IV 2021, pertumbuhan industri tekstil mulai menguat lagi seiring pemulihan ekonomi dari dampak pandemi.

Namun, sejak awal tahun ini sampai kuartal III 2025, laju pertumbuhannya melambat seperti terlihat pada grafik.

Adapun kini pemerintah berupaya menguatkan industri tekstil dalam negeri, salah satunya dengan melarang impor pakaian bekas.

"Kita sudah tahu siapa saja pemain-pemainnya (importir balpres atau pakaian bekas). Kalau dia pernah main balpres, saya akan blacklist. Nggak boleh beli impor barang-barang lagi," kata Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, diberitakan Katadata.co.id (22/10/2025).

"Jadi kita ingin hidupkan lagi produsen-produsen tekstil di dalam negeri," ujarnya.

(Baca: Kiriman Tekstil Impor ke Indonesia Meningkat pada 2024)