Proyeksi Bank Dunia, Ekonomi RI Tumbuh di Kisaran 5% sampai 2027

Ekonomi & Makro

Premium

Adi Ahdiat 17/12/2025 14:26 WIB

URL telah disalin

Memuat...

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan bertahan di kisaran 5% dalam beberapa tahun ke depan, lebih rendah dari target pemerintah.

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (2025-2027)*

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Anda mengakses konten Single Data Premium.
Untuk meneruskan, silakan berlangganan, atau beli secara satuan.

Professional

Nikmati akses premium dengan harga yang lebih terjangkau.

Mulai dari

~~Rp300.000~~ 150.000/bulan

Akses lebih banyak konten premium dan fitur eksklusif khusus pelanggan.

Mulai dari

50.000/bulan

Hanya Rp833 per artikel

Lebih detail »

Beli Satuan

Langsung baca artikel “Proyeksi Bank Dunia, Ekonomi RI Tumbuh di Kisaran 5% sampai 2027”.

Rp10.000

Kami menerima pembayaran berikut:

Beberapa metode pembayaran masih dalam proses aktivasi.

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia (2025-2027)*

Unduh

Sumber

A Font Kecil
A Font Sedang
A Font Besar

Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus menguat selama masa kepemimpinannya.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), ekonomi Indonesia ditargetkan bisa mencapai 8% dengan tahapan berikut:

2025: ekonomi tumbuh 5,3%
2026: ekonomi tumbuh 6,3%
2027: ekonomi tumbuh 7,5%
2028: ekonomi tumbuh 7,7%
2029: ekonomi tumbuh 8%

(Baca: Target Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dalam RPJMN 2025-2029)

Namun, Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan bertahan di kisaran 5% sampai beberapa tahun ke depan.

Dalam laporan Indonesia Economic Prospects edisi Desember 2025, Bank Dunia memprediksi ekonomi Indonesia pada 2025 dan 2026 akan tumbuh 5%, lalu hanya sedikit menguat menjadi 5,2% pada 2027.

Bank Dunia menilai Indonesia menghadapi beragam tantangan, salah satunya perlambatan konsumsi swasta.

"Konsumsi swasta—yang sebelumnya menjadi faktor pendorong utama pertumbuhan—menurun dan membuat ketangguhan pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin bergantung pada penguatan daya beli rumah tangga," kata Bank Dunia dalam laporannya.

Mereka juga memandang Indonesia menghadapi tantangan terkait kualitas lapangan kerja dan kesejahteraan rumah tangga.

"Walaupun penyerapan tenaga kerja naik 1,3 persen dari Agustus 2024 hingga Agustus 2025, kenaikan tersebut masih didominasi oleh sektor berupah rendah, seperti sektor jasa bernilai tambah rendah dan sektor pertanian," kata Bank Dunia.

"Walaupun angka kemiskinan terus menurun, jumlah rumah tangga yang merasa miskin justru meningkat. Rasa tidak aman secara ekonomi lebih nyata di kalangan kelas menengah, seiring tingginya volatilitas pendapatan dan dinamika upah riil," lanjutnya.

(Baca: Proyeksi Ekonomi RI 2025 Melambat, Seiring Melemahnya Negara Mitra)

Editor : Adi Ahdiat