Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp178.845 per kapita per bulan. Angka ini mengalami penurunan sebesar 12,9 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Informasi ini seperti data yang diolah dari data Susenas Badan Pusat Statistik (BPS).
Jika dibandingkan dengan total pengeluaran per kapita sebulan untuk makanan dan bukan makanan di Kabupaten Pesisir Selatan yang mencapai Rp1.195.143 pada tahun 2024, maka pengeluaran untuk aneka barang dan jasa hanya menyumbang sekitar 14,96 persen. Sementara itu, pengeluaran untuk makanan mencapai Rp709.065, atau sekitar 59,33 persen dari total pengeluaran. Pengeluaran bukan makanan mencapai Rp486.078 atau 40,67 persen dari total pengeluaran.
(Baca: Produksi Jeruk Siam Periode 2013-2023)
Secara historis, pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Pesisir Selatan cenderung fluktuatif. Dari tahun 2018 hingga 2024, terlihat adanya periode kenaikan dan penurunan. Kenaikan tertinggi terjadi pada tahun 2020 dengan pertumbuhan 21,5 persen, sedangkan penurunan terdalam terjadi pada tahun 2021 dengan kontraksi 11,8 persen. Tahun 2024 kembali mencatatkan penurunan signifikan sebesar 12,9 persen.
Total pengeluaran masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan untuk makanan dan bukan makanan menunjukkan tren yang kurang menggembirakan. Pada tahun 2024, total pengeluaran tercatat sebesar Rp1.195.143 per kapita per bulan, mengalami penurunan 10,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. BPS mencatat, ini mengindikasikan adanya perubahan pola konsumsi atau tekanan ekonomi yang mempengaruhi daya beli masyarakat.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Barat, Kabupaten Pesisir Selatan menempati urutan ke-18 dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa pada tahun 2024. Kota Bukit Tinggi menempati urutan pertama dengan nilai Rp334.553. Secara nasional, Kabupaten Pesisir Selatan berada di peringkat 394.
Berdasarkan data BPS, pertumbuhan pengeluaran bukan makanan di Kabupaten Pesisir Selatan mengalami penurunan sebesar 1,3 persen. Kondisi ini menempatkan Kabupaten Pesisir Selatan pada peringkat ke-17 di antara kabupaten/kota lain di Sumatera Barat. Kota Padang menempati peringkat pertama dengan pertumbuhan 2,1 persen.
Rata-rata pengeluaran untuk aneka barang dan jasa selama tiga tahun terakhir (2022-2024) adalah Rp187.497 per kapita per bulan. Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran selama lima tahun terakhir (2018-2022) sebesar Rp150.935, terlihat adanya peningkatan. Meskipun demikian, penurunan pada tahun 2024 menjadi perhatian karena mengindikasikan adanya perubahan signifikan dalam pola konsumsi.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Papua Barat 2015 - 2024)
Pengeluaran tertinggi untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Pesisir Selatan terjadi pada tahun 2023 dengan nilai Rp205.247. Namun, data tahun 2024 menunjukkan penurunan tajam, mengindikasikan adanya anomali yang perlu dikaji lebih lanjut. BPS diharapkan dapat melakukan analisis lebih mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan pola konsumsi masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan.
Berikut adalah perbandingan dengan beberapa kabupaten/kota lain di Sumatera Barat berdasarkan data BPS: Kota Bukit Tinggi: Nilai pengeluaran untuk aneka barang dan jasa tahun 2024 mencapai Rp334.553, tumbuh 31,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kota ini menduduki peringkat pertama di Sumatera Barat. Kota Padang Panjang: Pengeluaran mencapai Rp306.429 dengan pertumbuhan 8,2 persen. Kota ini berada di peringkat kedua. Kota Sawahlunto: Nilai pengeluaran sebesar Rp297.569, mengalami penurunan 7,1 persen. Peringkat kota ini adalah ketiga. Kota Padang: Pengeluaran mencapai Rp295.298, mengalami penurunan 1,3 persen, menempatkannya di peringkat keempat. Kota Pariaman: Nilai pengeluaran sebesar Rp286.600, tumbuh signifikan sebesar 34,1 persen. Kota ini berada di peringkat kelima.
Kota Padang
BPS mencatat, pada tahun 2024, Kota Padang mencatatkan pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan sebesar Rp922.710, meningkat 10,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara itu, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan bukan makanan mencapai Rp1.051.706, tumbuh 2,1 persen. Dengan total pengeluaran (makanan dan bukan makanan) sebesar Rp1.974.416, kota ini menduduki peringkat kedua di Sumatera Barat.
Kota Bukit Tinggi
Kota Bukit Tinggi menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam pengeluaran bukan makanan, mencapai Rp962.655 pada tahun 2024, meningkat 11,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pengeluaran untuk makanan juga tumbuh pesat, mencapai Rp906.613, meningkat 20,4 persen. Total pengeluaran per kapita sebulan di kota ini mencapai Rp1.869.269 dan menduduki posisi ketiga di Sumatera Barat, seperti informasi dari data Susenas.
Kota Padang Panjang
Kota Padang Panjang mencatatkan pertumbuhan tertinggi dalam pengeluaran makanan, yakni 63,8 persen, dengan nilai mencapai Rp1.239.644 pada tahun 2024. Pengeluaran bukan makanan juga tumbuh 11,2 persen, mencapai Rp942.409. BPS mencatat, total pengeluaran per kapita sebulan di kota ini adalah yang tertinggi di Sumatera Barat, mencapai Rp2.182.054.
Kota Payakumbuh
Di Kota Payakumbuh, pengeluaran rata-rata per kapita sebulan untuk makanan mencapai Rp853.205 pada tahun 2024, tumbuh 11,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, pengeluaran bukan makanan tumbuh lebih tinggi, yaitu 9,7 persen, mencapai Rp888.390. Dengan total pengeluaran sebesar Rp1.741.595, kota ini berada di peringkat kelima di Sumatera Barat.