Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Pesisir Selatan pada tahun 2024 tercatat sebesar Rp178.845 per kapita per bulan, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
Dibandingkan tahun sebelumnya, terjadi penurunan sebesar 12,9 persen. Penurunan ini cukup signifikan setelah mengalami kenaikan 15,7 persen pada tahun 2023. Pengeluaran untuk aneka barang dan jasa ini merupakan bagian dari total pengeluaran masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup selain makanan.
(Baca: Pengeluaran Perkapita Sebulan untuk Sabun Mandi Kab. Lampung Barat | 2024)
Secara historis, pengeluaran tertinggi untuk aneka barang dan jasa di Kabupaten Pesisir Selatan terjadi pada tahun 2023, yaitu sebesar Rp205.247 per kapita per bulan. Setelah tahun tersebut, terjadi penurunan yang cukup besar, mengindikasikan adanya perubahan prioritas pengeluaran atau faktor ekonomi lain yang memengaruhi daya beli masyarakat. Pada tahun 2020, pengeluaran sempat mengalami kenaikan signifikan sebesar 21,5 persen, namun kemudian mengalami fluktuasi pada tahun-tahun berikutnya.
Jika dibandingkan dengan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan untuk kebutuhan lain, seperti makanan jadi (Rp173.286), rokok dan tembakau (Rp141.665), dan sabun mandi (Rp61.460), pengeluaran untuk aneka barang dan jasa masih cukup tinggi. Data ini menunjukkan bahwa masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan tetap mengalokasikan sebagian besar pendapatannya untuk memenuhi kebutuhan non-primer.
Dalam perbandingan dengan kabupaten/kota lain di Sumatera Barat, Kabupaten Pesisir Selatan berada di peringkat 18 dari 19 kabupaten/kota dalam hal pengeluaran untuk aneka barang dan jasa pada tahun 2024. Kota Bukit Tinggi menduduki peringkat pertama dengan pengeluaran sebesar Rp334.553 per kapita per bulan.
Kota Padang Panjang berada di urutan kedua dengan nilai Rp306.429 per kapita per bulan dan pertumbuhan 8,2 persen. Kota Sawahlunto menduduki posisi ketiga dengan nilai Rp297.569 per kapita per bulan, meskipun mengalami penurunan sebesar 7,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Kota Padang berada di peringkat keempat dengan nilai Rp295.298 dan penurunan 1,3 persen. Sementara itu, Kota Pariaman mencatatkan pengeluaran sebesar Rp286.600 per kapita per bulan, dengan pertumbuhan tertinggi mencapai 34,1 persen.
(Baca: Rata-Rata Pengeluaran Perkapita Sebulan di Sumatera Barat 2015 - 2024)
Kota Padang
Berdasarkan data dari BPS, rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Padang pada tahun 2024 mencapai Rp1.051.706. Angka ini menunjukkan pertumbuhan sedikit sebesar 2,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Meski demikian, Kota Padang tetap menduduki peringkat pertama se-Sumatera Barat untuk kategori ini. Pengeluaran untuk makanan di Kota Padang mencapai Rp922.710. Secara total, gabungan pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.974.416, mengalami sedikit penurunan sebesar 0,4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Bukit Tinggi
Kota Bukit Tinggi mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp962.655 pada tahun 2024, meningkat 11,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Posisinya berada di urutan kedua di Sumatera Barat. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp906.613. Sehingga total pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.869.269. Terjadi pertumbuhan sebesar 7,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kota Padang Panjang
Rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan di Kota Padang Panjang mencapai Rp942.409, naik 11,2 persen. Kota ini berada di urutan ketiga se-Sumatera Barat. Pengeluaran untuk makanan mencapai angka tertinggi, yaitu Rp1.239.644. Total pengeluaran makanan dan bukan makanan di kota ini adalah Rp2.182.054. Angka ini menandai pertumbuhan signifikan sebesar 19,3 persen.
Kota Payakumbuh
Kota Payakumbuh mencatatkan rata-rata pengeluaran per kapita sebulan bukan makanan sebesar Rp888.390, naik 9,7 persen. Pengeluaran untuk makanan mencapai Rp853.205. Secara keseluruhan, total pengeluaran makanan dan bukan makanan mencapai Rp1.741.595. Terjadi penurunan sebesar 13,2 persen.